Kota Bima, Garda Asakota.-
Selain Virus Corona, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi ancaman serius yang perlu menjadi atensi khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk ditangani.
Bagaimana tidak, di Kecamatan Asakota saja berdasarkan data statistik menunjukkan bahwa angka DBD di Kecamatan Asakota meningkat per Maret 2020 meskipun langkah antisipasi menekan penyebarannya sudah dilakukan melalui pembagian abate dan juga fogging.
Camat Asakota, Suryadin, SH, mengungkapkan jumlah warga yang positif terpapar demam berdarah hingga saat ini tercatat berjumlah 65 orang yaitu dari Kelurahan Jatibaru Timur sebanyak 4 orang, warga Jatibaru Barat sebanyak 50 orang, warga Jatiwangi sebanyak 7 orang, warga Ule 4 orang sementara di Kelurahan Melayu dan Kolo tidak ada.
Suryadin mengaku, data tersebut telah disampaikan melalui rapat koordinasi dengan Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, dengan Dinas terkait dan dari hasil rapat dimaksud, maka diputuskan mulai Kamis kemarin dilakukan fogging di semua wilayah Kecamatan Asakota utamanya wilayah kelurahan endemik.
Koordinator Fogging DBD Kota Bima, Ahmad, S. Sos, saat mengawal aksi fogging di wilayah Jatiwangi pada Jumat pagi (10/4) mengatakan bahwa untuk target fogging adalah lingkungan Rt yang pernah terdapat pasien positif DBD seperti kemarin di Jatibaru Barat yang menjadi epicentrum DBD untuk wilayah Asakota. "Begitu juga dengan di Jatiwangi kita fokuskan hari ini di Rt 2, 3, 4, dan Rt 5," ungkapnya.
Ahmad mengingatkan bahwa, percuma saja fogging dilakukan jika kesadaran msyarakat untuk membiaskan diri melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) tidak dilakukan karena fogging itu hanya akan membunuh sarang nyamuk saja.
"Tetapi jentik-jentiknya tidak karena itu sekali lagi agar fogging ini tidak sia-sia maka kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan pemberantasan DBD," tandasnya. (GA. 003*)