Perwakilan Manajemen Grup WA Pojok NTB saat membagikan baju Hazmat dan masker kepada petugas medis.
Mataram, Garda Asakota.-
Manageman Pojok NTB yang tergabung dalam relawan Peduli Covid-19 Nusa Tenggara Barat menyerahkan sejumlah bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker untuk petugas medis di sejumlah Puskemas di wilayah Pulau Lombok.
Bantuan sebanyak 250 baju Hazmat dan 1000 masker yang dihimpun dari para donatur itu untuk tahap pertama mulai disalurkan pada Jumat (10/4) hingga Senin (13/4) mendatang. Khusus, Kabupaten Lombok Barat pelaksanaan dimulai pada Jumat (10/4) dengan menyasar lima Puskesmas. Yakni, Gunungsari, Sigerongan, Narmada, Kediri dan Puskesmas Jembatan Kembar.
Sedangkan, Kabupaten Lombok Timur dimulai selama dua hari sejak Jumat hingga Sabtu (11/4). Hal itu lantaran, lokasi Puskesmas berjauhan, sehinggan pendistribusianya dilakukan oleh dua tim yang dikordinir oleh Fathul Rahman, Yudi Sudiyatna, serta Budi Wawan dan Wadik.
"Sementara, untuk Kabupaten Lombok Tengah juga dimulai hari ini (Sabtu, 11/4) dengan pendistribusiannya dikoordinir oleh Suparman dan Fihirudin. Untuk Kabupaten Lombok Utara (KLU) dikordinir oleh Datu Rahdin Jaya Wangsa yang akan dilakukan pada Minggu (12/4) ke Puskesmas di wilayah KLU," ujar Jubir Relawan Peduli Covid-19 Nusa Tenggara Barat, Lalu Ahyar Supriyadi dalam siaran tertulisnya, Sabtu (11/4) kemarin.
Ahyar mengatakan, pihaknya sengaja turun langsung mendistribusikan bantuan APD dan Masker itu langsung ke Puskesmas, lantaran selama ini terkesan tenaga medis di wilayah kecamatan sangat jarang diperhatikan.
Padahal, screaning awal penanganan virus Corona (Covid-19) justru dilakukan di Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatannya.
"Alhamdulillah, kawan-kawan telah menyerahkan amanah para donatur yang menghajatkan dana bantuan mereka pada tenaga medis di Puskesmas" kata dia.
Seperti diketahui, pasien positif Covid-19 di NTB hingga Jumat (10/4) malam sekitar pukul 21.30 Wita terpantau terus bertambah hingga menjadi 25 kasus.
Tambaham kasus positif COVID-19 diperoleh setelah petugas kesehatan terus melakukan penelusuran (contact tracing) kepada 1.200 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ahyar menuturkan, proses penelusuran pasien yang terkatagori masuk ODP, PDP dan OTG hingga menuju positif Covid-19 tidak bisa mungkin dilakukan manakala tidak ada proses screaning yang diawali petugas medis di Puskesmas di wilayah NTB.
"Tapi, kami miris rata-rata tenaga medis di Puskesmas yang kita datangi memang tidak punya perlengkapan APD yang layak. Mereka umumnya banyak yang beli sendiri. Begitu selesai menangani pasien, langsung APD yang ada di jemur dan nanti dipakai lagi untuk mengecek status pasien lainnya. Kondisi ini kami temui di Lombok Barat," jelasnya.
Menurut Ahyar, dalam upaya penanganan Covid-19 ini memang butuh gotong royong dari berbagai pihak.
Sehingga, pihaknya berharap hal ini dapat menjadi stimulan agar seluruh pihak juga turut ambil bagian dalam upaya penanganan Covid-19.
"Membantu tugas pemerintah agar meringankan beban masyarakat yang terdampak karena Covid-19," ungkapnya.
Ahyar pun berharap sejumlah bantuan yang diberikan pihaknya dapat membantu petugas medis dalam menjalankan tugas kemanusiaan yang dijalani mereka.
Oleh karena itu, bantuan gelombang kedua juga akan kami fokuskan untuk pendistribusian APD dan masker bagi para tenaga medis itu.
"Karena ujung tombak penyelamatan nyawa warga NTB berada di tangan teman-teman tenaga medis," tandasnya.
"Insya Allah, untuk Senin (13/4) kami akan kembali melakukan pembagian APD dan masker ke Puskesmas di wilayah Kota Mataram yang akan dikordinir oleh Erwin dan Budi Wawan," sambung Ahyar Supriyadi.
Sementara itu, sejumlah tenaga medis di Puskesmas di Lobar mengaku berterima kasih atas kepedulian relawan Peduli Covid-19 Nusa Tenggara Barat yang membantu adanya alat pelindung diri (APD) dan masker kali ini.
"Bantuan ini adalah pertama dilakukan dan belum ada pihak manapun termasuk Pemkab Lobar yang memperhatikan nasib kami dalam rangka menunjang kerja menangani pasien Covid-19 ini," ungkap dokter di Puskesmas Sigerongan, dr. Gusti Ayu Kartia saat menerima bantuan APD dan masker.
Hal serupa diungkapkan, Susila D. Salah satu perawat di Puskesmas Narmada. "Alhamdulillah, adanya bantuan baju Asmat ini, petugas laborotorium kami yang hanya satu orang bisa turun dengan nyaman untuk melakukan contact tracing. Karena memang, ada satu lagi pasien positif dari kluster Gowa yang terindikasi dari rapid test terindikasi positif di Desa Badrain," tandasnya. (*)