Direktur Utama PT. GNE, Syamsul Hadi.
Mataram, Garda Asakota.-
Distribusi JPS Gemilang tahap
pertama yang merupakan program Pemprov NTB hampir rampung. Sebagaimana
disampaikan oleh Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas
Penanganan wabah Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi bahwa paket JPS
Gemilang per paketnya senilai Rp. 250.000/KK. Berupa Paket Sembako yang terdiri
dari beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, dan minyak goreng.
“Disamping itu, ada paket
Suplemen dan Masker yang terdiri dari masker non medis, susu kedelai/serbat jahe,
minyak kayu putih/minyak cengkeh 10 ml, sabun batang/cair 65 ml. Dimana
rencananya diberikan selama tiga bulan, mulai April hingga Juni 2020. Namun,
sesuai hasil evaluasi akan ada perubahan item barang untuk bulan Mei dan Juni,”
ujar L Gita Ariadi, Selasa (12/4/2020)
Sementara itu, PT. Gerbang NTB
Emas (GNE) yang ditunjuk oleh Gubernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi NTB
sebagai salah satu penyedia JPS Gemilang pada tahap pertama untuk item beras
dan telur. Hingga saat ini telah melakukan pendistrusian telur sebanyak
2.100.000 butir. Yang diambil dari peternak di NTB. Menjamin seluruh telur yang
sampai pada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dalam keadaan baik dan tidak ada
yang rusak.
“Kami dari pihak GNE sebagai
penyedia dan penyalur telur. Berani memastikan bahwa seluruh telur yang sampai
pada masyarakat dalam keadaan baik. Jadi tidak benar jika ada informasi yang
beredar di masyarakat bahwa ada telur yang pecah/rusak/busuk,” terang Direktur
Utama PT. GNE, Syamsul Hadi, Rabu (13/5/2020)
Keyakinan Syamsul Hadi tersebut,
didasarkan pada telah dilaksanakannya kontrol kualitas oleh pihaknya dalam
penghimpunan dan penyaluran telur. Dimana telah dilakukan tiga tahapan
penyortiran. Dimulai saat pembelian, kemudian dilakukan pemeriksaan secara
resmi bersama-sama petugas dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dan terakhir
dilakukan pengecekan saat pendistribusian sampai di Kantor Desa/Kelurahan yang
dilakukan secara bersama.
“Dan pada penyortiran tahap
ketiga/terakhir tersebut dilakukan secara bersama-sama. Baik oleh pihak GNE
selaku pendistribusi telur, pihak pemerintah Desa/Kelurahan, maupun dari Dinas
Sosial yang diwakili oleh Tagana atau pilar sosial lainnya. Dan jika ditemukan
ada telur yang rusak maka akan langsung di ganti saat itu juga. Karena setiap
pengantaran kami sudah membawa cadangan telur. Untuk berjaga-jaga jika ada yang
rusak,” imbuh Syamsul Hadi.
Syamsul Hadi memaklumi jika
ditemukan ada telur yang pecah dan rusak akibat proses pengangkutan. Mengingat
banyaknya medan berat yang dilalui dalam proses distribusi sampai ke desa-desa
di pelosok NTB. Namun, semua telur yang rusak akibat perjalanan langsung
diganti saat itu juga, dengan cadangan telur yang telah dipersiapkan.
“Kami selalu mengangkut jumlah
telur lebih dari jumlah alokasi setiap desa, yang merupakan cadangan. Sehingga
jika dalam proses sortir di desa/kelurahan ada yang rusak, akan langsung d
ganti. Dan jika masih kurang cadangannya, maka kami akan ganti paling lama
dalam tempo 1 x 24 jam. Sehingga kami jamin tidak ada telur rusak yang sampai di
tangan masyarakat. Karena sudah disortir dan diganti saat di kantor
Desa/Kelurahan,” lanjut Syamsul Hadi.
Dan semua proses penyortiran dan
penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan
tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita
Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan. Sesuai dengan
mekanisme/petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan Pemrov NTB, yang menjelaskan
bahwa tanggung jawab pengiriman barang dari penyedia sampai di Kantor Desa/Kelurahan.
“Namun, bila ada telur yang
rusak/busuk karena terlalu lama disimpan setelah sampai di Kantor Desa/Lurah.
Maka sesuai ketentuan sebenernya hal itu di luar tanggung Jawab PT GNE. Namun,
sebagai tanggung jawab moral, kami telah menyiapkan mekanismenya. Yakni dengan
cara pihak Desa/kelurahan bisa langsung menghubungi petugas pengirim barang.
Karena kami selalu menyampaikan nomor handphone yang bisa dihubungi di setiap
desa/kelurahan penerima,” tegas Syamsul Hadi.
Syamsul Hadi menyampaikan apresiasi
kepada para pihak yang telah ikut mengawal program JPS Gemilang Pemerintah
Provinsi NTB. Dan berjanji untuk terus meningkatkan kinerjanya pada distribusi
JPS Gemilang tahap II dan III. Dengan tetap terbuka atas segala saran dan
koreksi dari semua pihak.
“Kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak. kritik dan saran, akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan
kedepannya. Untuk segala saran, kritik dan aduan bisa langsung ke Call Center
yang telah kami sediakan di nomor HP/WA 081917521800,” tutup Syamsul Hadi. (red*)