Mataram, Garda Asakota.-
Lembaga Kajian Sosial Politik, M16 bersama Muhammad Taufik Budiman, dan Pemuda NW NTB akan menyalurkan bantuan bagi anak-anak terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berbeda dengan kebanyakan bantuan sosial untuk masa pandemi, kelompok humanis ini akan menyalurkan bantuan berupa mainan anak-anak, kepada keluarga keluarga kurang mampu.
Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto mengatakan, bantuan berupa paket mainan anak ini akan mulai disalurkan pada *Senin, 11 Mei 2020* mendatang.
"Paket mainan anak-anak ini akan kita salurkan Senin nanti. Secara bertahap mulai dari Mataram dan Lombok Barat," kata Didu, sapaan akrab Dir Mi6, Sabtu (9/9) melalui siaran tertulis.
Didu menjelaskan, penyaluran paket bantuan ini sebagai bentuk inisiasi untuk program _*psiko-sosial*_ terhadap anak-anak NTB yang juga terdampak pandemi corona. Terutama para anak-anak yag berasal dari keluarga miskin dan kurang mampu.
Disadari, dampak pandemi yang membuat kehidupan sosial yang lazim sudah berubah dan tidak seperti keadaan normal. Di mana saat ini pembatasan sosial dilakukan untuk mencegah penyebaran corona.
Menurut Didu, bukan saja berdampak pada para orang tua, kondisi ini juga dirasa berdampak bagi anak-anak. Mereka juga harus melakukan pembatasan untuk tidak sering bermain di luar rumah.
"Kondisi ini tentu juga berdampak pada psikis anak-anak, dan berbagi mainan ini diharapkan bisa mengurangi tingkat stress dan tekanan psikologi bagi anak-anak yang juga terpaksa bermain di rumah," katanya.
M Taufik Budiman (MTB) menambahkan, paket bantuan yang akan disalurkan berupa permainan monopoli, ular tangga, puzzle, kartu remi dan semacamnya. Jenis-jenis permainan yang membutuhkan konsentrasi anak-anak, sehingga selain bermain mereka juga bisa sambil belajar strategis dalam memutuskan sesuatu.
Taufik mengatakan, bagi anak-anak kalangan keluarga mampu tentu mainan serupa itu hanya mainan murahan. Tetapi bagi anak-anak dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu tentu menjadi berbeda.
"Jadi kita ingin menginisiasi kepedulian pada anak-anak dengan program psikososial semacam ini," ujarnya.
Berbeda dengan *trauma healing*, program psiko-sosial ini dilakukan lebih kepada agar anak-anak juga mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap diam di rumah, namun dari aspek psikis mereka tidak merasa tertekan.
Ketua Pemuda NW NTB, M Zainul Pahmi menjelaskan, saat ini proses pengemasan paket mainan anak-anak tengah dilakukan. Beberapa pihak terlibat juga tengah melakukan pendataan dan penentuan lokasi penyaluran tahap pertama untuk paket mainan ini.
"Sedang kita persiapkan semuanya secara teknis. Dan Senin depan kita akan mulai salurkan. Tahap awal di Kota Mataram dan Lombok Barat dulu," tukas Pahmi. (GA. 212*)