Kota Bima, Garda Asakota.-
Beberapa pelaku Usaha UMKM khususnya penjahit lokal yang ada di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota meradang. Pasalnya, pesanan masker oleh pihak Kelurahan telah selesai dijahit, namun belum juga dibayar sesuai yang disepakati antara pihak Kelurahan dengan mereka.
Kondisi ini tentu saja menuai sorotan miring dari warga karena Pemkot Bima melalui Kelurahan terkesan tidak serius menangani penyebaran Covid19 yang menghantui masyarakat.
Berdasarkan kesepakatan awal bahwa program pengadaan masker semuanya ditalangi dulu oleh dana masing-masing pelaku UMKM Penjahit dan pemerintah Kelurahan siap membayarnya pada Mei ini.
"Tapi hingga per 8 Mei tanda-tanda pembayaran tersebut belum ada," keluh salah seorang Penjahit, Nurlaila, kepada Garda Asakota, Jumat (8/5).
Pertengahan April lalu, kata dia, pihaknya didatangi oleh dua orang suruhan pemerintah Kelurahan yang meminta kerjasama pembuatan masker dengan kesepakatan bahwa proses pembuatan masker ditalangi dulu pendanaannya. Sebab nantinya akan dibayar lunas melalui dana Kelurahan.
"Nanti akan di bayar pada 10 hingga pertengahan Mei bila telah selesai di kerjakan namun hingga sekarang tanda-tanda akan dibayar lunas tidak nampak terlihat, ini Ramadhan pak puasa sebentar lagi akan selesai tentu kami sangat butuh dana tersebut. Jadi tolong pada pihak pihak yang terlibat dalam urusan pembuatan masker ini jangan diam tak bersuara," pintanya.
Sementara itu Lurah Jatiwangi, Jumardin, S. Sos, selaku pihak pemerintah Kelurahan yang menginisiasi pembuatan masker tersebut mengatakan bahwa untuk urusan pembayaran masker saat ini sedang di lakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak pemerintah. Ia memastikan bahwa pesanan masker itu akan tetap di bayarkan.
Menurutnya, rencana pengadaan ini merupakan kesepakatan hasil rapat koordinasi Lurah se Kecamatan Asakota dengan Camat Asakota beberapa waktu lalu dimana dalam Rakor tersebut di sepakati beberapa point salah satunya adalah tentang pengadaan masker.
"Rapat itu memutuskan, mengingat penyebaran Covid19 yang semakin massif maka mulai pertengahan hingga akhir April kita persiapan masker dengan melibatkan penjahit lokal di tiap kelurahan sebagai wujud program pemberdayaan yang digelora kan oleh pemerintah," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa, sesuai kesepakatan pula masker nantinya akan di bagikan awal Mei ini kepada seluruh warga dengan pola pembagian 2 masker per jiwa.
"Nah, terkait dengan persoalan ini tentu saja kami harus kembalikan pada pak Camat karena Camatlah yang menyampaikan mengenai hal tersebut kepada kami. Karena kamipun tak mau disalahkan dalam urusan ini, sebab apa yang kami lakukan berdasarkan hasil Rakor kami dengan Camat," pungkasnya. (GA. 003*)