Feri Sofiyan, SH (foto diambil sebelum wabah covid19) |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sering terjadinya kecelakaan tunggal di jalan menuju Puncak Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima diduga selain karena faktor human error juga dididuga akibat kemiringan jalan.
Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, menyadari jika di jalur itu terdapat tanjakan yang cukup membahayakan bagi pengendara jika tidak ekstra hati-hati. Makanya kedepan, kata mantan Ketua DPRD Kota Bima ini Pemkot Bima akan melakukan evaluasi kembali terhadap keberadaan jalan tersebut.
"In syaa Allah kedepan akan kita coba evaluasi kembali kondisi jalan puncak Jatiwangi, terutama sekali terkait dengan elevasinya atau tingkat kemiringannya," ujarnya usai menyerahkan secara simbolis bantuan ternak kepada 12 Kelompok Tani (Poktan) Ternak Unggas yang tersebar di wilayah Kota Bima, di Puncak Jatiwangi Senin pagi (15/6).
|
Diakuinya, kondisi jalan puncak Jatiwangi cukup menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang setiap hari selalu berkunjung, dan bahkan bagi warga masyarakat yang menempati lokasi puncak Jatiwangi. Ia mengaku, banyak menerima laporan bahwa jalan itu sudah banyak menimbulkan korban jiwa, baik luka-luka bahkan meninggal dunia.
"Ada juga warga masyarakat yang pada awalnya berniat berdarmawisata di tempat ini, namun pada akhirnya menemui ajal karena memang medannya cukup menantang akibat jalannya cukup berliku dan menanjak, sehingga membahayakan para pengunjung bermotor. Kondisi ini jelas menjadi perhatian serius kita untuk mengatasinya," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Feri sempat mengapresiasi keberadaan puncak Jatiwangi yang diakuinya sudah mulai menggeliat secara ekonomi. Bahkan ia merasa ketika melihat di sekeliling kawasan itu seolah merasa tidak sedang berada di Kota Bima, tapi berada di suatu tempat yang asri.
"Suasananya memang sudah berubah, bila berada di sini, seakan akan kita sedang berdarmawisata. Kondisinya asri, adem, dan romantis seolah kita jauh dari Kota Bima," akunya singkat. (GA. 003*)