Kepala dan Ketua Komite SMPN 8 Kota Bima |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kepala SMPN 8 Kota Bima berencana akan menyiapkan bus sekolah bagi transportasi siswanya yang berdomisili terjauh dari sekolah. Rencana ini sekaligus sebagai bentuk keseriusan dalam memberikan perhatian terhadap kemajuan sekolah yang dipimpinnya, utamanya terkait dengan kondisi sosial siswanya yang 95 persen masih berada di bawah garis kemiskinan di tambah lagi dari total jumlah siswa 78 persen di antaranya berada dari jarak yang lumayan jauh.
"Inilah beberapa aspek yang membuat saya berwacana untuk pengadaan mobil sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan operasional sekolah dan utamanya untuk mendukung kelancaran proses pendidikan siswa," ujar Kepala SMPN 8 Kota Bima, Ridwan, S.Ag, saat menggelar pertemuan dengan pengurus Komite Sekolah, Sabtu (27/6).
Kata dia, dominasi siswa miskin serta jarak yang jauh tentu menjadi alasan utama pihaknya untuk merencanakan pengadaan mobil operasional sekolah ini utamanya adalah digunakan untuk antar jemput siswa sekolah yang diakuinya terdapat sekitar 78 persen berada di jarak yang lumayan jauh dan lebih lebih dari 95 persen siswanya hidup dalam kategori miskin.
"Jarak terjauh sesuai zonasi adalah dari Kabanta, Toloweri, Ntobo, Penanae dan sekitarnya. Jadi sangatlah tepat dan wajar jika kami merencanakan pengadaan bis sekolah ini, tetapi wacana ini tentu saja tidak bisa saya simpulkan sendiri karena itulah pada hari ini kami menggelar pertemuan dengan Komite sekolah untuk menyamakan persepsi," ungkapnya.
Setelah pertemuan dengan pengurus komite, dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan pertemuan juga dengan wali murid dan para alumni bahkan tidak menutup kemungkinan akan di mintai sumbangan dana. "Rencananya seperti itu," sambungnya.
Disinggung terkait dengan rencana pihak sekolah tersebut Ketua Komite SMPN 8 Kota Bima, Sudirman, SH, pada kesempatan tersebut menyampaikan dukungannya terhadap wacana Kepsek karena menurutnya itu sangat luar biasa. Menurutnya, sudah seharusnya sekolah eks Almamaternya bisa sejajar dengan sekolah-sekolah lain sepanjang tidak melangkahi aturan yang ada.
"Sebab sepengetahuan kami bahwa pengadaan bis untuk operasional sekolah itu di perbolehkan dalam aturan dana BOS. Tentu atas rencana itu, kami siap dukung selama itu diperbolehkan aturan jika pendanaanya dari dana BOS. Kalau tidak, ya tentu dukungan lain kita akan tempuh. Sekali lagi, ini demi anak anak kita yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah ini," katanya. (GA. 003*)