Mantan Walikota di Jakarta Barat, Drs Burhanuddin, M.Si.
Mataram, Garda Asakota.-
Konstruksi
politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima memperlihatkan
adanya perubahan konstalasi yang cukup signifikan paska kemunculan Bakal Calon
Bupati (Bacabup), H Arifin, putra asli dari Tanah Wera, dengan kemunculannya
mengantongi Surat Tugas dari DPP Partai Demokrat untuk mendapatkan pasangan
yang tepat dan koalisi Partai dalam pencalonannya nanti sebagai Calon Bupati
Kabupaten Bima 2020-2025.
Apalagi
dengan bergulirnya isu rencana pemaketan antara sosok H Arifin ini dengan seorang
Doktor Muda yang berenergik tinggi, putra Kecamatan Donggo, yakni Herman Alfa
Edison, untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Bima Desember 2020, menjadi
pembicaraan politik hangat di tengah-tengah publik Kabupaten Bima.
Siapa
sesungguhnya sosok H Arifin ini?. Dalam pandangan rekannya yang juga mantan
Walikota di Jakarta Barat, Drs Burhanuddin, M.Si., sosok H Arifin dikenal
sebagai sosok yang memiliki kualitas tinggi dan sangat pantas menjadi Bupati
Bima.
“Apa
alasannya?. Sebab, perjalanan sejarahnya (H Arifin, red.) dikenal sukses menata
Wilayah Jakarta Timur dengan puncak karirnya sebagai seorang Sekretaris Kota
(Sekot) Madya Jakarta Timur. Dan beliau
memang saya kenal sebagai sosok yang sangat mumpuni dan memiliki skill yang
sangat tinggi baik dalam aspek leadership maupun dalam aspek social
engenerring. Beliau ini yang saya rekomendasikan kepada masyarakat Kabupaten
Bima untuk dipilih sebagai Bupati Bima,” kata pria yang juga adik kandung dari
mantan Gubernur NTB, Drs H Harun Alrasyid, atau yang akrab disapa sebagai Dae
Reso kepada wartawan belum lama ini.
Selama
berkarier sebagai seorang birokrat di Ibukota, sosok H Arifin adalah salah satu
putra terbaik Kabupaten Bima yang berhasil menduduki jabatan Eselon II. “Dan
untuk mencapai posisi Eselon II itu tidaklah mudah apalagi di Pemda DKI yang
tingkat kompetisi atau persaingannya begitu sangat ketat. Dari 20 orang Asisten
yang ada di Pemda DKI, yaitu Asisten Pemerintahan, Asisten Pembangunan, Asisten
Kesejahteraan, Asisten Aministrasi dan Keuangan, H Arifin dipilih oleh Gubernur
DKI menjadi Sekot Jakarta Timur. Itu menurut saya sangat hebat,” ujar H Burhan.
Menurutnya,
Jabatan struktural eselon dua di DKI, dipilih berdasarkan penilaian ketat dari Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemda DKI Jakarta.
“Sejumlah
20 orang Asisten Kota dan Kabupaten di DKI Jakarta serta Kabupaten Pulau
Seribu, tamatan STPDN masuk dalam bursa seleksi Sekot Madya Jakarta Timur. Nah
H Arifin lebih unggul terpilih menduduki jabatan tersebut,” timpalnya lagi.
Penentuan
jabatan di lingkup birokrasi DKI Jakarta itu, menurutnya, dilakukan dengan
begitu ketat berdasarkan ukuran penilaian pada etos kerja, dedikasi, kreativitas,
inovatif, menciptakan suasana kerja kondusif dalam memupuk kerjasama di
lingkungan stafnya.
“ASN
harus memiliki disiplin ilmu, karakter, kraetif, ketrampilan dan terhindar dari
perilaku koruptif. Pejabat yang dilantik harus benar mampu menjabarkan amanah
dan kepercyaan diberikan dengan sebaik-baik penuh tanggungjawab. Dan H Arifin
memiliki semua prasyarat itu. Inilah yang membuat sosok H Arifin ini bisa
menempati jabatan Sekot Madya Jakarta Timur,” tegasnya.
Lantas
apa lagi kehebatan sosok H Arifin?. Menurutnya disamping sukses menjadi Sekot
Madya Jakarta Timur, H Arifin juga menurutnya merangkap jabatan fungsional
sebagai Ketua Pembebasan Lahan Kanal Timur.
“Paska
saya di Kodya Jaktim, Arifin dipercaya yang bisa menyelesaikan masalah kanal
banjir Jakarta Timur. Satu-satunya tamatan non STPDN yang menduduki jabatan Sekot,”
kata H Burhan.
“Inilah
kenapa saya rekomendasikan sosok H Arifin ini untuk dipilih oleh masyarakat
Kabupaten Bima sebagai Bupati Bima agar nantinya masyarakat Kabupaten Bima itu
dapat dipimpin oleh seorang yang tepat dengan pengalaman kepemimpinan yang
mumpuni dan kualitas human resouces dan social engineering yang juga mumpuni.
Maka sosok H Arifin ini sangat pantas menjadi Bupati Bima, 2020-2025,” sarannya
dengan bersemangat. (Adv*)