 |
| Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Meskipun pihak Dinas Peternakan Kabupaten Bima merasa pesimis pengiriman Sapi penggemukan atau Sapi potong tidak akan mampu memenuhi quota sebagaimana yang ditetapkan oleh Gubernur NTB akibat dampak dari pandemi Corona atau Covid19, namun para pengusaha yang tergabung dalam pengurus PPHANI (Persatuan Pedagang Peternak Hewan Nasional Indonesia) Kabupaten Bima justru merasa
quota pengiriman Sapi ke luar daerah akan terpenuhi.
Kepada wartawan Ketua PPHANI, HM. Amin, mengakui bahwa untuk mengoptimalkan hal ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pengusaha hingga didapatkan langkah-langkah solusi.
"Jadwal tol laut yang biasanya banyak sekarang dikurangi oleh pemerintah karena Covid19, ini semua menyangkut biaya. Terkait hal ini kami memang sudah jelaskan ke pengusaha, karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa semuanya adalah dampak dari pandemi Corona," ujarnya kepada Garda Asakota, Sabtu (20/6).
Mengantisipasi terbatasnya armada pengangkutan, pihaknya memang tidak hanya terpaku pada kapal tol laut yang disubsidi pemerintah karena tentu akan berdampak buruk kepada para petani.
"Sementara di sisi lain quota kita masih banyak yang belum di kirim. Karenanya, PPHANI akan memakai jasa kapal swasta untuk memenuhi quota tersebut meskipun harus mengeluarkan biaya sedikit lebih banyak.
Daripada kita menunggu tol laut di saat sulit seperti sekarang tentu ini tidak baik pula untuk para petani," timpalnya seraya menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar petani ternak sapi di Bima ini dapat mengirimkan ternaknya tahun ini sesuai quota yang ditetapkan pemerintah.
"Dan bagi perusahaan yang belum mengantongi rekomendasi dari daerah tujuan pengiriman silahkan urus administrasinya," pungkasnya singkat. (GA. 003*)
