 |
| Selain kepada warga masyarakat, Kapolres Bima Kota, AKBP. Haryotejo Wicaksono, S,Ik, MH, juga menyerahkan bantuan Sembako kepada Insan Pers. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Di tengah mewabahnya Covid19, sejumlah kalangan tergerak turun membantu meringankan beban masyarakat. Salah satunya adalah Mabes Polri yang kesekian kalinya menyalurkan paket bantuan Sembako kepada warga masyarakat yang membutuhkan dan yang terdampak Covid19.
Untuk wilayah Kota Bima, bantuan dari Mabes Polri ini diserahkan melalui Polres Bima Kota. Hal itu disampaikan Kapolres Bima Kota saat menggelar konferensi pers bersama sejumlah awak media di Makopolres Bima Kota, Kamis (25/6).
Kapolres Bima Kota, AKBP. Haryotejo Wicaksono, S,Ik, MH, menyampaikan bahwa dalam rangka peduli Covid19 sekaligus memperingati hari Bhayangkara ke 74 Polres Bima Kota menyerahkan paket bantuan Sembako kepada warga masyarakat yang membutuhkan dan yang terdampak Covid19 di tambah dengan bantuan dari pemerintah yaitu dari Dinas Pariwisata yang di serahkan untuk para pelaku wisata.
Sejauh ini, kata dia, sudah 20 ton bantuan yang diserahkan kepada masyarakat baik yang ada di Kota Bima maupun yang di luar Kota Bima dalam wilayah hukum Polres Bima Kota di mana tahap pertamanya sebanyak 10 ton telah diserahkan kepada Linmas.
"Khusus untuk tahap pertama untuk Linmas, karena di nilai sebagai pihak yang sangat intens membantu tugas pihak Kepolisian. Sedangkan hari ini penyerahan bantuan tahap kedua juga sebanyak 10 ton termasuk untuk media sebagai mitra kami dalam menyampaikan informasi yang berimbang dan obyektif sesuai fakta kepada masyarakat," akunya.
Dia berharap antara Polres Bima Kota dan jajaran media tetap bisa bersinergi terus sehingga apa yang menjadi harapan bersama bisa berjalan seperti yang diinginkan.
"Peran aktif media dalam menyampaikan informasi melalui pemberitaan tentulah sangat besar sekali manfaat nya untuk masyarakat terutama mengenai Covid19 dan Pilkada Kabupaten Bima yang sebentar lagi akan di laksanakan.
Sangat di harapkan pememberitaan yang berimbang jangan sampai menyudutkan apalagi mengarah pada bullying kepada salah satu paslon. Jadi media harus netral dan harus bicara sesuai fakta tidak boleh subyektif tapi harus obyektif karena itulah berita yang sebenarnya," pungkasnya. (GA. 003*)
