Syamsuddin, Anggota DPRD Kota Bima |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Jarang hadirnya Wakil Walikota Bima dalam beberapa acara kedinasan lingkup Pemkot Bima menimbulkan pertanyaan publik maupun kalangan birokrasi setempat.
Disinyalir, absennya Wakil Walikota dalam berbagai kegiatan resmi pemerintahan tidak terlepas dari gelaran mutasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, dimana orang nomor 2 Kota Bima itu tidak dilibatkan secara penuh dalam proses penyusunan draf mutasi.
Bahkan sinyalemen ini juga kerap terjadi pada kebijakan lainnya sejak awal Pemerintahan Lutfer.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, keberadaan Feri selaku Wakil Walikota seolah tidak lagi difungsikan maksimal. Dalam setiap jadwal agenda kegiatan yang disebar oleh Bagian Humas, nama Wakil Walikota tak pernah lagi tercantum sebagai orang yang mewakili Walikota ketika ada kegiatan.
Salah satu buktinya, kegiatan Pemkot Bima hari ini, satupun nggak ada yang melibatkan Wakil Walikota, padahal Wakil Walikota tidak kemana-mana atau tidak dalam posisi ke luar daerah.
Dari lima agenda Pemkot hari ini tiga agenda rencanannya dihadiri langsung Walikota, sedangkan dua agenda lainnya dihadiri Sekda Kota Bima.
"Jadwal tentatif kepala daerah ini kerap menjadi pertanyaan kawan-kawan ASN di Pemkot Bima bahwa roda pemerintahan ini pincang karena ada kesan Wakil Walikota jarang dilibatkan dalam kegiatan penting dan strategis lainnya di Pemkot Bima," sorot anggota DPRD Kota Bima, Syamsuddin, kepada wartawan, Senin (31/8).
Menurutnya, cara-cara Walikota ini tidak mencerminkan Pemimpin yang membawa perubahan dan mengayomi seluruh komponen yang ada. Cara cara seperti ini sama halnya melukai perasaan Wakil Walikota dan masyarakat yang mempercayakan amanahnya kepada Walikota dan Wakil Walikota Bima sebagai pasangan kepala daerah.
"Miris melihat Kota Bima tercinta ini, jangan karena kepentingan kelompok harus mengorbankan ratusan ribu jiwa masyarakat yang mendiami kota tepian air ini. Adakah kesalahan besar Wakil Walikota sehingga harus diperlakukan seperti ini?," cetus duta Asakota ini bertanya-tanya.
Sementara itu, seorang warga Jatibaru Kecamatan Asakota yang juga merupakan bagian dari Tim Pemenangan Lutfi-Feri, Bambang mengakui perihal perjalanan Pemerintahan Lutfi-Feri yang cenderung diamatinya tidak harmonis pada akhir akhir ini.
"Saya sering mengikuti kondisi tersebut seperti yang terlihat pada pertemuan Rw se Kota Bima di kediaman Walikota beberapa waktu lalu nampak tidak hadir Wakil Walikota Bima justru pejabat lainnya hadir. Padahal kami hanya inginkan Pemerintah Lutfi Feri selalu bersama hingga akhir periode untuk membawa perubahan yang lebih baik memperjuangkan kesejahteraan rakyat Kota Bima. Tentu kita menyesalkan apabila benar Pemerintahan sekarang terkesan jalan sendiri," cetusnya singkat.
Menjawab kejanggalan ini, Kabag Humaspro Pemkot Bima, H. A. Malik menjelaskan bahwa jadwal kegiatan kedinasan itu sesuai dengan hasil disposisi pimpinan (Walikota, red) ke pihaknya selaku Humas bukan kehendak pihaknya. "Disposisi pimpinan kan begitu, kami hanya menjalankan apa yang menjadi disposisi pimpinan yaitu pak Walikota Bima," ujarnya dikonfirmasi wartawan, Senin pagi (31/8)
Diakuinya, apa yang menjadi agenda kegiatan Pemerintah Kota Bima hari ini pun adalah sesuai hasil disposisi Walikota dan pihaknya tidak punya kewenangan untuk mengaturnya.
"Tadi beliau baru dari SMAN 2 dan sekarang menuju DPRD untuk agenda pandangan fraksi. Intinya kita yang di Humas Protokoler yang mengatur jadwal itu apa yang menjadi disposisi pimpinan itulah yang kita agendakan, bukan kita yang mengeluarkannya kita kan nggak bisa bertindak lain di luar daripada disposisi pimpinan kalau disposisi pimpinan seperti itu ya kami tindak lanjutin," pungkas Malik. (GA. 212*)