Abdul Haris, SE. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Pandemi covid19 bukan hanya sekedar bencana kesehatan, virus yang biasa juga dikenal sebagai corona virus ini telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Tidak hanya industri besar, pandemi virus Corona telah membuat pelaku UMKM di Indonesia mulai gelisah, tak terkecuali di Kota Bima.
"Pandemi covid19 memang memberikan dampak serius pada UMKM, baik di sisi pembiayaan, distribusi, produksi hingga sisi permintaan pasar.
Nah, menekan dampak itu Pemerintah begitu serius menangani sisi ekonomi masyarakat melalui program Badan Produksi Usaha Mikro (BPUM) dari Presiden Jokowi.
Alhamdulillah dalam program ini Kota Bima juga tercover sebagai penerima dan In Shaa Allah dalam waktu dekat bagi nama-nama yang diajukan itu akan segera menerimanya," ujar Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, A. Haris SE, kepada Garda Asakota, Senin (7/9).
Dijelaskan Haris, di Indonesia ada sebanyak 12 juta UMKM yang akan mendapatkan bantuan dari BPUM. Dari program tersebut warga yang memiliki kelayakan akan menerima bantuan Rp2,4 juta per orang secara cuma-cuma dalam rangka untuk penguatan ekonomi.
Menjemput program ini, Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Koperindag telah melayangkan surat pada semua lurah untuk melakukan pendataan. Sehingga hasil ferivikasi terakhir untuk Kota Bima dari Korwas BPKP, yang dinyatakan lolos sebanyak 5.155 orang.
"Sebelumnya ada empat tahap yang kita usul, yang pertama usulan kita sebanyak 6.296 orang, dari angka 6.296 itu, yang valid nomor NIK dan Handphonenya sebanyak 5.155," katanya.
Ada tiga syarat dari Kementerian untuk mendapatkan bantuan program BPUM tersebut, yakni tidak pernah mendapatan kredit dari lembaga perbankan, memiliki NIK yang jelas juga memiliki nomor WhatsApp. "Jika nomor NIK juga WA jelas, maka dapat dipastikan mereka menerima bantuan dari program ini," pungkasnya. (GA. 355*)