-->

Notification

×

Iklan

NTB Zero Waste, Jadi Progam Unggulan Yang Paling Banyak Mengundang Perhatian Masyarakat

Monday, September 21, 2020 | Monday, September 21, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-09-21T00:33:33Z
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM.

Mataram, Garda Asakota.-

Pemprov NTB memiliki banyak program unggulan yang bergulir sejak pasangan Dr. H Zulkieflimansyah dan Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah diberi amanat untuk memimpin Provinsi NTB mulai bulan September 2018. Beberapa program unggulan itu antara lain Revitalisasi Posyandu, Zero Waste, Program Beasiswa, NTB Hijau, Industrialisasi hingga Desa Wisata.

Sebagian besar masyarakat NTB merespon positif semua program unggulan tersebut. Hal itu bisa dilihat dari respon masyarakat di media online dan media sosial melalui komunikasi interaksional atau engagement. Namun dari semua program unggulan tersebut, terpantau ada beberapa program yang paling banyak mencuri perhatian masyarakat.

Berdasarkan laporan analitik PRCC Humas dan Protokol Provinsi NTB terhadap delapan program unggulan sejak Mei hingga September 2020, program NTB Zero Waste dan NTB Hijau yang paling banyak mengundang respon netizen, baik berupa like, komentar dan share.

“NTB Zero Waste dan NTB Hijau merupakan program unggulan NTB yang paling banyak mendapatkan perhatian dari netizen, terutama Zero Waste. Terbukti dengan total engagement terbanyak yaitu 87.588 engagement dengan rata-rata engagement sebanyak 6.256, 2 engagement dalam satu pekan saja,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Minggu 20 September 2020.

Ia mengatakan, program Zero Waste atau bebas sampah merupakan program yang selalu digaungkan oleh Pemprov NTB dengan menonjolkan model pengelolaan sampah yang memperlakukan sampah sebagai sumber daya. Program ini merupakan penerapan konsep pengelolaan sampah berbasis pengurangan jumlah sampah, daur ulang sampah, penggunaan kembali sampah, dan konsep ekonomi sirkuler.

Pemprov NTB mewujudkan NTB Zero Waste melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui Bank Sampah dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Selain itu dilaksanakan dengan kerjasama pengelolaan sampah antara pemprov, pemerintah kabupaten/kota dan non-pemerintah.

“ Kita juga sedang berupa mengembangkan industri pengolahan dan daur ulang sampah, seperti industri waste to product atau industri pusat daur ulang sampah. Industri waste to energy dan industri pengolah limbah B3,” terang Bang Najam, sapaan akrabnya.

Sementara itu program NTB Hijau merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov NTB dalam menyelamatkan lingkungan dan konservasi hutan yang dilakukan mulai dari bagian hulu hingga hilir. Arti strategis NTB Hijau adalah perlunya tindakan lokal dalam krisis pemanasan global. Butuh penanganan cepat untuk mengendalikan laju kerusakan hutan dan komitmen mewarisi lingkungan hijau untuk anak cucu. 

Dengan kata lain, program NTB Hijau adalah upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengembalikan fungsi hutan yang selama ini banyak yang gundul. Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk terus menanam pohon untuk memberikan harapan generasi NTB di masa yang akan datang, sehingga mereka dapat melihat dan menikmati rimbunnya pohon dan hutan di NTB.

“NTB Hijau masalah besar yang harus dilakukan secara bersama-sama dengan semua stakeholder. Kita tidak mau daerah ini menjadi tandus atau sumber mata air banyak yang hilang. Karena itulah peningkatan kualitas hutan dan lingkungan juga menjadi salah satu perhatian Pemprov NTB,” tambahnya.

Dari delapan program unggulan yang dianalisis oleh PRCC Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, program Industrialisasi mendapatkan engagement sebanyak 47.922 dengan rata-rata engagement per pekan sebanyak 3.423. Selanjutnya program Desa Wisata dengan jumlah engagement sebanyak 44.501 dengan rata-rata engagement per pekan sebanyak 3.178. Program JPS Gemilang dengan total engagement sebanyak 35.774 dengan rata-rata engagement sebanyak 2.555 per pekan.

Adapun program unggulan Revitalisasi Posyandu memiliki engagement sebanyak 12.166 dengan rata-rata engagement per pekan sebanyak 8.69. Sementara program I-Shop, Desa Tangguh Bencana, dan Beasiswa NTB memiliki engagement antara 7 ribu sampai 13 ribuan selama lima bulan terakhir.

“Seluruh program unggulan NTB mendapatkan total engagement berupa like, comment, share dari netizen sebanyak 255.336, dengan rata-rata engagement sebanyak 2.279 dalam satu pekan,” terangnya.

Platform media apa yang menjadi kanal pembicaraan netizen tentang program unggulan NTB ?. Dari data PRCC terlihat platform media yang paling sering digunakan netizen dalam pembicaraan tentang program unggulan NTB yaitu Instagram sebanyak 47 persen, Facebook sebesar 42 persen, twitter hanya 1 persen dan media online sebanyak 10 persen. (red*)

×
Berita Terbaru Update