Suasana reses anggota DPRD Kobi Dapil Asakota di Kelurahan Jatibaru Timur, Selasa (8/9). |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima Dapil Asakota dihari kedua melakukan Reses di Kelurahan Jatibaru Timur, Selasa (8/9). Reses merupakan salah satu agenda wajib DPRD diluar sidang yang bertujuan untuk menyerap aspirasi serta keluh kesah warga dan juga sebagai ajang silaturahmi.
Menariknya, untuk mencapai lokasi reses, para anggota dewan harus melewati jalan terjal tak beraspal sepanjang 3 Km, tepatnya di kawasan Konservasi Perlindungan Mata Air So Mada Oi Dadi yang berada di tengah-tengah perbukitan.
Warga rupanya sengaja merencanakan lokasinya, agar para anggota dewan dapat merasakan sulitnya infrastruktur jalan yang dilewati warga selama ini. "Makanya, pada momen ini kami mengusulkan pengaspalan jalan menuju Mata Air Dadi sepanjang 3 Km," ujar Ketua Rt.15, Syafrudin.
Bukan hanya itu, dihadapan para wakil rakyat pihaknya juga mengharapkan pekerjaan lanjutan irigasi Dam Rababou Jatibaru Timur sebelah timur terminal yang masih tersisa 300 meter dan pagar kuburan TPU Jatibaru Timur.
Sedangkan warga lainnya, Hamzah alias Sakera, mengeluhkan tidak adanya perhatian Pemerintah terhadap kawasan HKM Ncai Kapenta. "Pemerintah jangan tidur, pikirkan nasib rakyat ini," sentilnya.
Dua warga lainnya, Arif dan Bahtiar Ketua Rt.17, justru menilai kegiatan reses anggota dewan tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan digambarkan kegiatan reses dewan ini ibaratnya 'layar besar tapi hasilnya kecil'. "Tidak ada hasilnya reses ini," sesalnya.
Sebagai bukti, apa yang menjadi aspirasi masyarakat sebelumnya belum ada realisasinya hingga saat ini. Seperti usulan pembuatan DAM dan pengembangan Wisata Sejarah. "Padahal dewan Dapil Asakota merupakan sebuah komposisi yang lengkap mulai unsur Pimpinan hingga anggota," cetusnya.
Menanggapi kritikan para konstituen tersebut seorang anggota dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Syamsudin mengungkapkan bahwa rekan-rekannya tersebut belum genap setahun menjabat, namun sesuai Tupoksi mereka bisa mengintervensi di APBD Kota Bima.
Tapi diakuinya pula untuk tahun ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena pandemi Covid19. "Tapi yakin dan percaya kami akan berjuang apa yang menjadi kebutuhkan warga Jatibaru Timur berdasar skala prioritas. In shaa Allah amanah ini akan kami upayakan meskipun tidak semua usulan warga pada saat reses dapat di penuhi secara utuh namun tentu melalui proses yang bertahap," katanya.
Saat itu, Sukri Dahlan pun menambahkan bahwa kondisi hari ini semua sudah diketahui bersama, hidup dan beraktivitas di tengah pandemi covid19. Meski demikian ia menegaskan bahwa segala usul saran dan kritik dari warga masyarakat akan disikapi dengan baik.
"In shaa Allah kami akan berkoordinasi dan komunikasi dengan Komisi III yang telah menjanjikan aspal jalan tersebut. Soal pembangunan Dam, ini kebutuhan yang menjadi skala prioritas, akan kami upayakan dan perjuangkan khusus," tegasnya.
Pantauan langsung wartawan, hadir pada kegiatan tersebut, Hj. Rini Anggriani Wakil Ketua DPRD Kota Bima dan sejumlah anggota dewan Dapil Asakota lainnya yakni, Syamsudin, Sukri Dahlan dan Gina Andriani. Saat reses selain elemen masyarakat juga hadir Lurah Jatibaru Timur, Ketua LPM, Karang Taruna serta segenap elemen tokoh masyarakat lainnya. (GA. 003*)