Lobar, Garda Asakota.-
Provinsi NTB sebagai salah satu daerah penyangga lumbung padi nasional memiliki tugas yang cukup berat untuk membangun ketahanan pangan. Banyak program dan kegiatan yang telah dilakukan Provinsi NTB untuk ketahanan pangan tersebut. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu Diversifikasi Pangan Lokal 2020 Menuju NTB Gemilang. Kegiatan ini dilaksanakan di Unram Farming, Desa Nyurlembang, Kecamatan Narmada, Kamis 22 Oktober 2020.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Dr. H. Lalu Syafi'i menyampaikan kondisi ketahanan pangan di NTB pada masa pandemi ini cukup stabil dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2020.
"Seluruh pencapaian ketahanan pangan ini merupakan bukti bahwa kita memiliki sumber daya, kemampuan, pengetahuan dan semangat untuk maju. Saya yakin kita akan mampu menjawab seluruh tantangan pembangunan ketahanan pangan di masa depan," jelasnya.
Kedepan lanjutnya, mungkin saja NTB akan menghadapai tantangan yang lebih berat lagi dari sebelumnya. Mengingat masih adanya daerah rawan pangan, pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam dan keamanan pangan yang menjadi perhatian penting.
"Penganekaragaman konsumsi pangan harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko berbagai macam penyakit akibat mengkonsumsi bahan pangan sumber karbohidrat yang monoton, seperti beras," ungkapnya.
Untuk itu, H. Syafi'i mengharapkan agar menu makanan sehari-hari masyarakat hendaknya beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga mendukung percepatan diversifikasi konsumsi pangan di NTB.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati hari pangan sedunia ini diharapkan mampu meningkatkan sinergi dalam upaya membangun ketahanan pangan di NTB.
"Saya juga meminta kepada semua yang hadir untuk lebih menggencarkan sosialisasi akan pentingnya penyediaan pangan secara mandiri di rumah-rumah. Khususnya dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini," tuturnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang menjaga ketahanan pangan, mulai dari petani dan seluruh stakeholder yang terlibat atas perhatian besar untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah."Jika setiap jengkal tanah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya tanaman yang produktif, maka ketahanan pangan di NTB semakin meningkat," jelasnya.
Sementara itu Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang dijumpai usai kegiatan mengatakan bahwa Provinsi NTB tidak memiliki kekurangan dalam hal pangan, namun yang kurang dari diri kita yaitu perlu melakukan diversifikasi pada pangan yang masyarakat konsumsi.
“Terlalu banyak bergantung pada beras atau nasi, secara kesehatan tidak baik. Semakin bervariasi makanan yang kita asup akan semakin baik efeknya bagi kesehatan kita,” jelasnya.
Selain itu, gerakan diversifikasi lanjutnya merupakan salah satu upaya dalam melakukan sosialisasi sehingga masyarakat tidak terlalu bergantung pada nasi ,tapi juga membiasakan mebudayakan dan memperbanyak alternatif pangan yang lain selain nasi tadi.
“Ini tentunya bukan perkara mudah karna kita akan mengubah kebiasaan, tapi saya pikir ini bisa dilakukan dengan kita memperbanyak informasi dan sosialisasi tentang pentingnya diversifikasi pangan hari ini,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Drs. Fathul Gani mengatakan, acara ini gencar dilakukan khususnya di Provinsi yang memiliki beras yang berlimpah. “Diharapkan kita mulai saat ini dan seterusnya untuk mengkurangi makan nasi atau konsumsi beras dan mulai menkonsumsi pangan yang mengandung karbohidrat selain nasi”, ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Provinsi NTB, Perwakilan Rektor Universitas Mataram, serta civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Mataram. (red*)