Kabid P3PL Dinkes Kota Bima, Syarifuddin. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Di rencanakan sebanyak 2.280 Dosis Vaksin Sinovac akan tiba di Kota Bima nanti malam via darat, menyusul jadwal pelaksanaan Vaksin Covid19 yang akan mulai dilakukan secara serentak pada awal Februari 2021 di 8 Kota dan Kabupaten di NTB.
Untuk Vaksinasi perdana nantinya akan diberikan kepada Pimpinan Daerah bersama Forkopimda sebagai ruul model, kemudian kepada para tenaga kesehatan Pemerintah Kota Bima baik Nakes di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid P3PL Dinkes Kota Bima, Syarifuddin, menjelaskan bahwa pada saat pelaksanaan Vaksinasi nantinya akan dilayani melalui empat meja.
Meja pertama, disiapkan untuk pendaftaran kemudian meja kedua yaitu untuk pemeriksaan kesehatan, kemudian meja ketiga adalah untuk pelayanan, dan meja keempat untuk penginputan data melalui aplikasi PCare atau Primary Care bahwa setiap orang yang di vaksin harus memiliki nomor NIK.
"Dalam tahapan pemeriksaan nantinya ada kategori orang yang bisa dilakukan vaksinasi dan ada yang tidak bisa dilakukan vaksinasi karena nantinya ada format screaning apakah dia layak divaksin atau tidak," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (28/1).
Menurutnya, vaksin ini akan diberikan kepada warga masyarakat yang berusia 18 sampai 59 tahun dengan alasan bahwa Vaksin Sinovac ini telah dilakukan pemanfaatan dan penggunaannya pada rentang usia tersebut sementara untuk usia di atas itu belum diberikan karena belum dilakukan uji coba.
Ada beberapa kriteria orang yang tidak boleh diberikan vaksin di antaranya adalah ibu hamil, ibu menyusui, menderita penyakit dengan klasifikasi penyakit tertentu dan juga ada yang ditunda pemberian vaksinnya yaitu kepada orang yang mengalami demam bahkan ada juga yang tidak akan diberikan vaksinasi sama sekali seperti diabetes akut, ginjal dan berbagai penyakit berat lainnya.
Vaksin tersebut, kata Syafruddin, dipastikan aman dan dijamin mutunya. "In shaa Allah efektif untuk memberikan kekebalan tubuh pada penerima vaksin karena syarat yang dilalui sudah di kantong yaitu rekomendasi BPOM untuk keamanan bahan bahannya.
Kemudian rekomendasi halal dari MUI dan kesuciannya pun sudah ada rekomendasi dari Itagi atau ahli Vaksin juga. Jadi, masyarakat tidak perlu ragu apalagi khawatir untuk menerima vaksin ini karena telah melalui beberapa tahapan uji klinis," tandasnya. (GA. 003*)