Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di bawah kepemimpinan Dr. H. Zulkiflimansyah adalah manifestasi dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, kemanusiaan dan keadilan yang tertuang dalam enam capaian pembangunan NTB Gemilang. Salah satu capaian yang tidak kalah memonjol adalah program industrialisasi dan penguatan UMKM/IKM di NTB.
Menariknya, interpretasi dari program industrialisasi ini tidak tersentral pada pendirian atau ekspansi pabrik besar dan asap yang menghasilkan polusi, tapi lebih pada pendalaman struktur aktivitas produksi, meningkatkan nilai produksi dan mengembangkan potensi-pontesi yang ada di daerah dengan pemanfaatan teknologi dan riset. Selain dari pada rangkaian dari agenda dunia yaitu sustainable development, industrialisasi ala gubernul NTB adalah satu dari rangkaian program NTB gemilang, yaitu zero waste.
Tidak dapat dipungkiri bahwa struktur perekonomian provinsi NTB didominasi oleh sektor pertanian, begitupun pada kuartal I di tahun 2020 sektor pertanian memiliki kontribusi sebesar 21,38 persen terhadap perekonomian NTB. Bahkan pada kuartal ke II dan III 2020 dimanapandemi sedang mengalami eksponensial, sektor pertanian tetap mengalami trend yang positif bersama dengan sektor telekomunikasi.
Meskipun demikian, laju pertumbuhan sektor pertanian terus mengalami perlambatan, namun di sisi lain sektor indutsri dan jasa mengalami peningkatan laju pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa provinsi NTB sedang dalam masa transisi struktur ekonomi dari perekonomian yang sifatnya subsisten ke struktur perekonomian modern yang dipimpin oleh industri dan jasa. Dengan begitu sebenarnya, program industrialisasi yang dicanangkan oleh gubernur NTB adalah upaya jitu untuk tetap meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dengan menumbuhkan nilai tambah pada sektor industri. Investasi yang dilakukan pada sektor industri diyakini akan menyebabkan spillover terhadap produktivitas sektor pertanian, bahkan sektor-sektor lainya.
Semangat industrialisasi yang geliat dikampanyekan oleh gubernur NTB tercermin dari berbagai upaya. Contohnya, kunjungan gubernur NTB, bapak Zulkieflimansyah ke beberapa pabrik milik Yayasan Surabaya Peduli Bangsa (YSPB) di Surabaya yang menghasilkan kemudahan bagi para investor dari Jawa Timur tersebut untuk meningkatkan investasi mereka di provinsi NTB. Semangat industrialisasi tidak hanya dari investasi dengan modal besar, tapi juga dari sektor pertanian yaitu budidaya, industrialisasi dan pemasaran kelor untuk dunia. Rencananya kelor NTB akan menjadi prioritas untuk pasar nasional bahkan dunia.
Selain itu, pembangunan pabrik pakan di Scine Technology and Industiral Park (STIPark) di banyumulek Lombok Barat juga adalah bukti keseriusan pemerintah provinsi NTB dalam menumbuhkan industrialisasi di sektor pertanian. Semangat induastrialisasi nampak juga dari tumbuhnya kreatifitas para cendikiawan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dalam pengembangan motor listrik “NgebUTS” dan sepeda listrik bernama “Matric-B” (Mbojo Electric-Bicycle) adalah awal yang baik untuk mengembangkan industrialisasi di sektor otomotif.
Selama tahun 2019, pemerintah provinsi NTB disibukkan dengan rekonstruksi bangunan perekonomian pasca gempa, dan di tahun 2020 kembali dihantam oleh wabah pandemi. Pandemi covid19 pun menginspirasi lahirnya Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Pada JPS Gemilang sejak tahap pertama hingga ketiga, setidaknya ada sekitar 4.106 UMKM lokal di NTB yang terlibat.
Program ini juga yang menyebabkan penyerapan anggaran provinsi NTB masuk dalam kategori salah satu dari beberapa provinsi dengan penyerapan anggaran paling baik, bahkan melebihi penyerapan anggaran nasional. Kerja keras gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah juga diabadikan oleh Pimpinan Top Business, dengan penganugerahan top pembina BUMD 2020. Penghargaan bergengsi tersebut didapatkan oleh gubernur NTB karena berhasil membina BUMD sehingga unggul dari segi bisnis, layanan dan kontribusinya terhadap perekonomian daerah.
Industrialisasi yang diagendakan dalam program NTB gemilang memang adalah kunci pembangunan provinsi NTB. Industrialisasi adalah infrasturktur primer perekonomian yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan kerja dan upaya untuk memutus rantai kemiskinan. Tentu agenda jitu ini harus mendapat dukungan dari semua pihak demi kebaikan bersama. Mendukung bukan berarti menutup ruang kritik terhadap kebijakan, tetapi lebih kepada memberikan masukan, saran yang bersifat konstruktif, terukur, valid dan rasional. *)