Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, mengingatkan pada para jamaah masjid Babussholihin dan masyarakat di Desa Hidirasa Kecamatan Wera Kabupaten Bima untuk mengeluarkan zakat dari sebagian hasil usaha maupun pertanian mereka.
Menurutnya, membayar zakat merupakan kewajiban, terutama berbagi untuk keluarga yang belum mampu. Apalagi saat sekarang masih dalam bulan suci Ramadhan.
"Jangan lupa bayar zakat, bisa dilakukan melalui Baznas atau perwakilan Baznas yang ada di masing-masing kecamatan. Petani kita yang sudah mendapatkan hasilnya, jangan lupa untuk mengeluarkan zakat dari hasil pertaniannya,’’ ujar Bupati, saat melaksanakan safari Ramadhan, di Kecamatan Wera, Rabu 5 Mei 2021.
Pada hari ke 23 puasa Ramadhan 1442 Hijriah ini, Pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan Safari di Kecamatan Wera. Wera menjadi kecamatan yang ke 17 telah dikunjungi Bupati dan Wakil Bupati untuk melaksanakan program rutin Pemkab Bima di setiap tahunnya.
Selain menyerahkan bantuan al-Quran, Bupati yang hadir didampingi Wakil Bupati Drs H Dahlan HM Noer, sejumlah kepala OPD dan pejabat di lingkup Pemkab itu, juga membagi ratusan sarung pada jama’ah masjid. Dan menghadirkan penceramah Ustadz Farhan Bil Islam, S.Pd.I.
Kemudian dari Baznas Kabupaten Bima, menyerahkan bantuan untuk ASNAF yakni 31 orang Fakir miskin beras masing-masing Lima Kg. 11 (Sebelas) orang Mu’allaf uang masing-masing Rp300 ribu, 12 orang Fi Sabilillah uang masing -masing Rp250 ribu dan 12 orang Ibnu Sabil uang masing-masing Rp250 ribu.
Pentingnya mengeluarkan zakat bukan hanya bagi para jama’ah saja. Tetapi menurut Bupati Umi Dinda, kepada seluruh ASN juga penting. Karena Zakat dapat membersihkan diri dan harta yang dimiliki.
Bupati mengucapkan terima kasih, keluarga di Desa Hidi Rasa telah hadir pada kegiatan safari Ramadhan oleh Pemerintah Kabupaten Bima. Dan menyampaikan permohonan maaf sempat tertunda beberapa kali.
Dijelaskan, Pemerintah hadir lewat program safari Ramadhan, kemudian memberikan bantuan al-Qur’an, agar jangan sampai masih dijumpai di rumah-rumah tidak memiliki al-Quran.
Al-Quran adalah obat segala macam penyakit dan kitab petunjuk bagi umat manusia. Oleh karena itu, tidak ada kata terlambat untuk diajarkan pada anak-anak.
‘’Kita ajarkan pada mereka. Membaca dan mempelajari kandungannya, jangan hanya berharap dari sekolah saja,’’ lanjut Bupati.
Bupati juga mengajak para jama'ah untuk memakmurkan Mushola dan Masjid yang menjadi kebanggaan keluarga di Kecamatan Wera. Dan berharap tetap menjaga kelestarian hutan agar tidak terulang peristiwa banjir seperti beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ustadz Farhan Bil Islam, dalam ceramah Ramadhannya, mengingatkan pentingnya menjaga hati.
Menurut Farhan, hati manusia ibarat kaca dan harus selalu dijaga kebersihannya agar tidak kabur. Kalau kaca tersebut sudah kabur maka kita tidak bisa melihat apa-apa.
‘’Oleh karena itu, kewajiban kita adalah selalu membersihkannya,’’ujar Farhan.
Dijelaskan ASN di Bagian Kesra Setda Bima ini, kebiasaan Rasulullah ketika menghadapi Ramadhan. Pertama bersedekah atau membayar zakat. Membayar zakat diutamakan untuk keluarga kita yang tidak mampu.
Kedua Rasulullah meminta pakaian baru. Ketiga selalu mengisi antara waktu sholat satu ke berikutnya dengan Berdoa kepada Allah SWT, Berdzikir atau mengingat kepada Allah dan tidak memutus hubungan dengan al-Quran.
‘’Hidupkan untuk membaca al-Quran. Karena ayat demi ayat yang kita baca akan mendatangi kita untuk memberikan syafaat,’’ungkap Farhan. (GA. 212*)