-->

Notification

×

Iklan

Kerjasama Indonesia dan China di Tengah Merebaknya Covid19

Wednesday, July 7, 2021 | Wednesday, July 07, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-07-07T12:15:31Z

 


Oleh; Devi Adelia


Akhir
tahun 2019 orang-orang di berbagai belahan dunia dikejutkan dengan kasusm enyebarnya virus Corona (COVID-19). Virus Corona ditemukan di ibukota Provinsi Hubei, China yakni Kota Wuhan. Menurut WHO, penyebaran COVID-19 adalah sebuah pandemi, yang berarti wabah penyakit (COVID-19) yang terjadi pada daerah yang luas dan cakupannya besar.


Akibat pandemi, banyak negara yang mengalami dampak buruk di berbagai sektor, misalnya ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam upaya mengurangi dampak buruk akibat pandemi, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengakhiri masa pandemi. Peran pemerintah di sini adalah untuk membuat kebijakan yang digunakan untuk menekan angka kasus penularan COVID-19. Dengan ini, Pemerintah harus bekerja sama baik dengan masyarakat, pihak swasta, organisasi internasional dan menjalin hubungan antar negara. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan China.


Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China sudah terjalin selama 70 tahun. Hubungan diplomatik Indonesia dan China yang dibangun atas prinsip kemitraan, sinergi, dan solidaritas diharapkan dapat menjadi tonggak yang kuat untuk persahabatan menuju ke masa depan yang lebih baik. 


Dengan adanya kerjasama ini diharapkan membawa manfaat bagi pembangunan dan kemakmuran rakyat kedua bangsa.


Dalam perjalanan hubungan ini menemui banyak pasang surut. Namun, dalam beberapa kurun waktu terakhir ini, hubungan antara Indonesia dan China terus mengalami peningkatan. China menjadi salah satu negara mitra strategis dan komprehensif Indonesia. 


Dalam artian hubungan yang terjalin adalah hubungan yang khusus dan cukup menguntungkan. Saat ini China menjadi sebuah pasar ekspor terbesar Indonesia dan investor yang cukup besar.


Adanya pandemi covid-19 tidak memperhambat hubungan yang terjalin antara kedua negara ini. Justru, dengan adanya pandemi ini membuat hubungan antara Indonesia dan China semakin erat.

Ini merupakan fase baru dalam kerjasama yang terjadi antara Indonesia dan China. Ada banyak usaha yang dilakukan melalui pertemuan dan komunikasi secara lebih intensif demi mengamankan kepentingan strategis nasional masing-masing negara. 


Ada beberapa hal yang disepakati dari komunikasi tersebut antara lain, penguatan kerjasama vaksin, travel corridor arrangement dan pemulihan ekonomi nasional, serta melanjutkan pembangunan strategis dan prioritas. Kerjasama perdagangan dan investasi antara China dan Indonesia telah tumbuh berlawanan dengan trend dalam konteks pandemi Covid-19, menunjukkan ketahanan yang kuat dan potensi yang sangat besar.


China menyambut baik Indonesia untuk mengambil manfaat dalam pola pembangunan yang baru, memperkuat kerjasama pragmatis di antara kedua negara dalam berbagai bidang, dan mensinergikan inisiatif “Belt and Road” dengan visi Indonesia tentang “Global Maritime Fulcrum” sehingga dapat menempa kualitas yang lebih tinggi dan cakupan kerjasama yang lebih luas. 


Indonesia membantu pasokan medis saat China berjuang melawan pandemi, sedangkan China menawarkan bantuan medis, penyediaan vaksin, dan berbagi pengalaman terkait dengan penanganan pandemi covid-19 kepada Indonesia. 


Indonesia menjadi lokasi ujian klinis fase ke-3 untuk vaksin corona asal China. Selain itu, Indonesia juga mendapat bantuan penerimaan pasokan 3 juta dosis vaksin dan 25 juta bahan baku vaksin dari China. Salah satu alasan Indonesia mau bermitra dengan Sinovac karena vaksin yang dikembangan termasuk yang advanced dari pengembangan vaksin. Kerja sama ini tidak hanya pada sisi transaksi ekonomi, tetapi juga transfer teknologi dan pengetahuan yang ditandatangani antara Sinovac dan Bio Farma. 


Di Indonesia, perusahaan Bio Farma melakukan kerjasama dengan Sinovac untuk memproduksi vaksin, sehingga uji klinis tahap III dilakukan di Indonesia.


Vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas sebesar 97% setelah diujikan di Indonesia. Sedangkan saat ini, sebanyak 39,1 juta vaksin telah sampai di Indonesia, dengan 3 juta vaksin jadi dan 35 juta vaksin berbentuk bahan baku atau tengah diproduksi (CNN Indonesia).


Melalui kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia-China mempengaruhi perwujudan Indonesia dalam mendapatkan akses vaksin serta pengembangan dan distribusi vaksin secara nasional. Selain itu, langkah distribusi vaksin yang dilakukan China juga dianggap mampu memperbaiki reputasi China yang sempat tercoreng di awal pandemi. 


Beberapa pakar juga mengatakan diplomasi vaksin ini sebagai langkah agresif yang dapat membantu mempengaruhi kekuatan politik China dan penguatan pada profil bioteknologinya. Langkah ini juga memperbesar soft power China khususnya pada negara-negara yang disubsidi, hingga timbul narasi China sebagai pemimpin kesehatan dunia.

*Penulis;  Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

×
Berita Terbaru Update