Ketua GOW Kota Bima, Ibu Jumriah Feri Sofiyan. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Memperingati Hari Ibu merupakan momentum penting bagi kaum perempuan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi persatuan dan kesatuan negeri.
93 tahun silam, cikal bakal diperingatinya hari ibu di negeri Nusantara ini. Tentu negara memandang perlu menghargai jasa dan pentingnya wanita dan Ibu membangun negeri tercinta ini.
Setiap tahun tepat tanggal 22 Desember, diperingati dan dirayakan Hari Ibu secara Nasional.
Begitupun di Kota Bima. Hari Ibu diperingati begitu hikmad dan semarak. Digawangi Gabungan Organisasi Wanita (GOW) yang diketuai oleh Ibu Jumriah Feri Sofiyan, acara memperingati Hari Ibu dipusatkan di Paruga Nae Convention Hall, Rabu pagi (22/12).
Hari Ibu tingkat Kota Bima kali ini mengangkat tema "Mari Bersatu untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Melalui Nilai Kesetaraan di Hari Ulang Tahun Kongres Perjuangan Perempuan"
Sekda bersama ratusan tamu undangan lainnya. |
Peringatan Hari Ibu tingkat Kota Bima ini dihadiri, Sekda Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa, MH, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Ketua PKK Kota Bima Hj. Ellya Alwaini, Ketua ISWARA Kota Bima Desy Alfian Indrawirawan, pejabat eselon 1 dan 2 serta eselon 3 lingkup Pemkot Bima, dan tentunya ibu-ibu yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bima.
Pantauan langsung wartawan, prosesi perayaan Hari Ibu, diawali persembahan tari kreasi dari pelajar SMA Negeri 1 Kota Bima dan Paduan Suara dari IGTKI. Kemudian masuk ke acara inti yang diawali dengan pembacaan Teks Pancasila oleh pembina upacara Ibu Jumriah Feri Sofiyan dan pembacaan sambutan.
Persembahan Tari Kreasi dari pelajar SMA Negeri 1 Kota Bima. |
Ketua GOW Kota Bima, Ibu Jumriah Feri Sofiyan, saat menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan, Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia.
“Maka dari itu, Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya,” katanya.
Jika kita melihat sejarah, tentunya perjuangan para perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, bersuara untuk memperjuangkan hak-hak kaumnya, dan bersama-sama dengan kaum laki-laki, meraih kemerdekaan.
“Pada akhirnya, konstitusi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan,” ujarnya.
Hingga saat ini sambung isteri Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan itu, telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan. Namun kesetaraan ideal yang kita cita-citakan belum sepenuhnya tercapai. Budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat.
“Perempuan masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya. Hal ini kemudian diperparah dengan adanya pandemi COVID-19, yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender, serta mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” jelasnya.
Namun begitu, di tengah terpaan apapun, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka. Begitu pula di masa yang sulit ini, perempuan-perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan.
Di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan, dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah, yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat, dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya. Menjadi sebaik-baiknya Ibu Bangsa.
Melalui Peringatan Hari Ibu ke-93 tahun 2021 ini, berharap kita dapat merayakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh perempuan, sekaligus mengingat bahwa perjuangan masih panjang dan harus terus dilanjutkan.
Dengan jumlah perempuan yang mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, kemajuan perempuan tentunya akan menjadi kemajuan bangsa sehingga perjuangan mencapainya menjadi kewajiban semua pihak pula.
“Maka, kita semua, baik perempuan maupun laki-laki, harus mendorong peran perempuan dalam segala bentuk dan sektor pembangunan. Selamat Hari Ibu, perempuan-perempuan Indonesia. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tambahnya.
Sementara itu, Sekda Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa, MH, memberikan apresiasi dan ucapan selamat Hari Ibu, yang menjadi kebanggaan bersama.
"Ibu-ibu adalah kebanggaan kita bersama. Dengan adanya ibu, tentu kita juga ada karenanya.
Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini, tidak lupa saya sampaikan apresiasi kepada jajaran GOW Kota Bima, ibu-ibu tangguh yang turut mensupport gerakan pemerintah di bidang pembangunan," pujinya. (GA. 212*)