Anggota DPRD NTB, H Mori Hanafi (Kiri), Kadis Pariwisata NTB, Yusron Hadi (Kanan). |
Mataram, Garda Asakota.-
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB), H Mori Hanafi, menilai sepinya minat orang luar NTB untuk
menonton gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika yang akan dilangsungkan pada
11-13 November 2022 ini, wajib menjadi pelajaran dan perbaikan dalam semua
sektor kedepannya.
“Beberapa alasan kenapa orang-orang dari luar daerah tidak
mau menonton WSBK tahun ini karena WSBK levelnya berada dibawah MotoGP sehingga
fans WSBK itu tidak terlalu banyak. Hampir semua penyelenggaraan WSBK rata-rata
penontonnya sepi,” kata anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI ini
kepada sejumlah wartawan, Senin 07 November 2022.
Alasan lainnya, kata Mori, rata-rata harga hotel dan losmen
naiknya terlalu tinggi di tahun 2021 saat pelaksanaan event yang sama.
“Naiknya terlalu tinggi. Jadi masih banyak yang trauma sampe
saat ini. Begitu pun harga makanannya mahal. Harga tiket pesawat pun juga mahal.
Selain itu harga tiket WSBK juga mahal. Meski ada discount, akan tetapi hanya discount 50% khusus yang ber-KTP NTB,”
ungkapnya.
Alasan lainnya menurut pria yang kini menjabat juga sebagai
Ketua Umum KONI NTB ini, promosi yang dilakukan tidak mencerminkan bahwa WSBK ini adalah event
kelas dunia.
“Promosinya sangat biasa bahkan normatif,” ujarnya.
Pihaknya mencontohkan biaya menonton MotoGP Malaysia
dibandingkan dengan menonton WSBK atau MotoGP Mandalika.
Menurutnya, nonton MotoGP Malaysia biayanya sekitar Rp6 Juta
untuk tiga (3) hari dua (2) malam. Tapi fasilitas yang didapatkan yakni hotel
bintang 4, tiket pesawat, tiket nonton MotoGP, free transport Kuala Lumpur –
sirkuit.
“Sementara,nonton WSBK/MotoGP Mandalika dengan biaya Rp 6 juta
untuk empat (4) hari tiga (3) malam. Fasilitas hotelnya bintang dua (2) atau
tiga (3) di Mataram dengan tiket menonton WSBK atau MotoGP. Biaya itu tidak
termasuk tiket pesawat dan transport. Jadi kalau nonton WSBK atau MotoGP Mandalika
perlu biaya minimal Rp12 juta. Bahkan kalau stay-nya didaerah Mandalika
dapatnya hanya sekelas losmen,” kata Mori.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB), Yusron Hadi, ST., mengatakan jumlah penonton yang sudah membeli
ticket World Superbike (WSBK) Mandalika dari luar NTB sudah mencapai angka 20
ribu lebih.
Artinya, lanjut mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi NTB ini, kalau diekuivalenkan dengan kebutuhan kamar berdasarkan
asumsi satu kamar isi dua orang, maka ada sekitar 10 ribu kamar yang harus
disiapkan.
“Sementara ketersediaan jumlah kamar kita baik itu hotel
berbintang, non bintang, maupun homestay itu sekitar 21 ribuan. Itu berdasarkan
data hasil pemetaan saat MotoGP lalu,” terang Yusron Hadi, kepada wartawan, Senin 07 November 2022.
Menurutnya, dititik-titik utama penginapan baik itu di
Mandalika, Senggigi, maupun Mataram, ketersediaan kamar hotel masih tersedia.
“Belum lagi ditambah di Lombok Timur dan lainnya. Itu
artinya bahwa masih kisaran 50-60% kamar terisi, dan ada space sekitar 40-50%
yang masih tersedia di spot-spot utama ini,” paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengatakan, tidak ada kekhawatiran
bagi para pengunjung atau penonton WSBK Mandalika untuk mengunjungi atau menonton
WSBK Mandalika karena hotel-hotel kita siap menyambut kedatangannya.
Selain itu, Yusron juga mengatakan beberapa hotel yang ada
di Senggigi, Mandalika dan Mataram juga menjual paket-paket perjalanan.
Sementara untuk Gili Trawangan, menurutnya, karena sudah
dibuka penerbangan Internasional banyak turis-turis asing yang datang dari
Bali.
“Insha Alloh pada saat WSBK, akan terisi. Dan diantara para
turis asing itu juga ada yang menonton WSBK,” cetusnya.
Sementara pantauan pihaknya terkait dengan harga kamar hotel
dikawasan utama para penonton ini menginap seperti di Senggigi, Mataram maupun
Mandalika relatif berada pada kisaran harga normal.
“Kalaupun terjadi kenaikan harga, itu wajar. Akan tetapi
kenaikannya sangat normal,” cetusnya.
Apakah target 50 ribu lebih penonton dapat tercapai
mengingat pelaksanaannya sudah semakin dekat?.
Pihaknya mengaku optimis target tersebut dapat tercapai
dengan optimal.
“Insha Alloh, akan tercapai karena ada juga penonton yang berasal dari lokal NTB, apalagi dikenakan tarif 50% untuk ticketnya. Insha Alloh kalau 20-an ribu dari luar NTB, bisa 40-an ribu dari penonton lokal kan. Jadi bisa melampaui target 50 ribu penonton,” pungkasnya. (GA. Im*)