Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah wilayah Kelurahan di Kota Bima terendam banjir yang cukup besar pada Rabu 5 April 2023. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kobi sejak siang hingga sore hari.
Dari data sementara yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, dari bencana ini ada sekitar 18 Kelurahan di tiga kecamatan terdampak.
Banjir yang merendam pemukiman warga di lingkungan Monggonao. |
Selain merendam area pemukiman, sekolah, dan merusak kawasan pertanian, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalanan seperti di jalan Soekarno Hatta, jalan Gatot Subroto, dan Jalah Gajah Mada, hingga menyebabkan arus lalulintas tersendat.
"Berdasarkan laporan dari warga dan hasil kajian Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Bima melaporkan situasi kondisi dan informasi kejadian bencana mula terjadi 16.58 wita," ungkap Kepala BPBD Kota Bima, Gufran kepada wartawan.
Diakuinya, intensitas hujan sedang hingga tinggi merata di seluruh wilayah Kota Bima dan di bagian hulu Kota Bima mulai pukul 13.30 wita sampai dengan pukul 18.00 wita.
Akibatnya terjadi peningkatan muka air sungai di Sungai Lampe, Sungai Dodu, Sungai Nungga, Sungai Kendo dan Sungai Ntobo.
Air sungai meluap ke persawahan dan pemukiman warga, luapan banjir berdampak pada 18 Kelurahan di tiga kecamatan, di kecamatan Raba di kelurahan Penaraga, Penanae, Rontu dan Rabadompu Timur.
Kecamatan Mpuda meluap di pemukiman warga Kelurahan, Penatoi, Lewirato, Mande, Sadia, Panggi, Santi, Manggemaci dan Matakando.
Kemudian di kecamatan Rasanae Barat meluap di Kelurahan Pane, Paruga, Dara, Nae, Sarae dan Tanjung.
Upaya yang dilakukan pihaknya, kata dia, assesment dan kaji cepat situasi musibah banjir, terus melakukan pemantauan serta koordinasi dengan pihak terkait.
"Salah satunya saat ini sudah dibangun dapur umum untuk memberikan bantuan logistik pada masyarakat terdampak," katanya.
Banjir, Juga Terjadi di Sejumlah Wilayah Kecamatan Kabupaten Bima
Sementara itu, pasca hujan lebat yang mengguyur beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten dan Kota Bima Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menyampaikan laporan sementara Kecamatan yang terdampak tersebut.
Kabag Prokopim Pemkab Bima, Suryadin, menyebutkan bahwa, hingga Selasa (4/4/2023) pukul 19.00 Wita, terdapat lima kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.
Tingginya curah hujan di kecamatan Lambitu, Desa Kuta menjadi desa yang terdampak dengan terjadi kemacetan dan akses jalan dari desa Kuta menuju desa sambori terganggu akibat tanah longsor mengakibatkan jalur jalan desa Kuta menuju desa Teta untuk sementara tidak bisa dilewati oleh roda 4.
Tim masih melakukan proses pendataan oleh aparat desa setempat akibat banjir gunung di desa tersebut.
Sementara di Kecamatan Madapangga, intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan air setinggi 40 cm di areal permukiman dan jalan di desa Tonda. tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi dan proses pendataan kerugian masih berlangsung.
Selain Madapangga, akibat tingginya curah hujan di wilayah Donggo, Madapangga dan Bolo, tiga desa di kecamatan Bolo yaitu Desa Rato, Desa Leu dan Desa Timu terjadi luapan air ke areal pemukiman dan jalan akibat sungai di ketiga desa tersebut tidak bisa menampung debit air.
Akibat intensitas hujan tinggi di kecamatan Parado dan Woha juga menyebabkan lima desa di Kecamatan Woha yaitu Desa Risa, Desa Nisa, Desa Naru, Desa Penapali dan Desa Dadibou terjadi luapan air sungai di desa tersebut.
Luapan air menggenangi areal permukiman dan persawahan tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut.
Selain kecamatan tersebut, tingginya curah hujan di wilayah Lambitu dan Palibelo menyebabkan tiga desa di Kecamatan Palibelo yaitu Desa Teke, Desa Belo dan Ntonggu juga terdampak pada beberapa RT.
Luapan air menggenangi Desa Teke di Dusun Teke RT.01, 02 dan 03 dengan jumlah 105 KK. Demikian pula di Desa Belo, permukiman di Dusun Rato RT. 07, 08 RW. 03 dan Dusun Uma Me'e RT. 02,03,04 RW. 03 tergenang dan untuk sementara tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut.
Saat ini Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kabupaten Bima tengah melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak.
Pusdalop BPBD Juga mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada terhadap Bencana gempa bumi, Banjir dan Tanah Longsor susulan, juga melaporkan langsung ke BPBD Kabupaten Bima bila ada dampak bencana akibat Gempa, Banjir bandang maupun Tanah Longsor. (GA. 212*)