Bima, Garda Asakota.-
Sepuluh tenaga kerja tower Telkomsel di Desa Kuta Kecamatan Parado diduga terlantar. Hal ini berdasarkan tinjauan langsung wartawan, Minggu (6/2), di lokasi tempat para pekerja yang tinggal di rumah warga setempat, Muslimah. Menurut Muslimah, para pekerja tower tersebut telah menginap, makan dan minum selama 28 hari, sedangkan biaya mereka selama Parado dirinya yang tanggung.
Diakuinya, biaya para pekerja tower ini semuanya akan ditanggung oleh Supervisor PT. Citra Yasindo Setia, Daman Huri, berdasarkan surat perjanjian yang dituangkan sebesar Rp6 juta. “Namun yang baru terbayarkan kepada saya hanya Rp1.900.000, sementara sisanya masih terdapat Rp4.100.000,” akunya.
Menurutnya, hingga saat ini para pekerja tower belum berani pulang karena mereka masih belum mendapatkan uang gaji mereka dan juga uang sisa pembayaran sewa rumah, makan, minum sebesar Rp4.100.000 belum terbayarkan. “Jadi sampai hari ini kami masih menunggu kedatangan pak Daman Huri,” cetusnya.
Sementara itu salah satu pekerja tower, Sugeng, mengakui bahwa selama sebulan ini dirinya bekerja penuh. “Semua biaya makan, minum bahkan tempat tinggal kami menginap di rumah ibu Muslimah. Bahkan sampai pekerjaan tower sendiri sudah selesai lima hari yang lalu. Namun hingga saat ini kami hanya menunggu gaji dan biaya penginapan kepada pemilik rumah agar bisa pulang ke kampung halaman kami di Jawa Barat,” akunya.
Hal ini juga di perkuat oleh pengawas pekerjaan tower, Muhtar asal Desa Baralau. Yang diketahuinya, yang menanggung semua biaya penginapan, makan dan minum dari pekerjaan tower selama 28 hari tersebut adalah pihak Supervisor (Daman Huri, red). Jadi, jika para pekerjanya belum menerima gaji bahkan belum membayar uang sewa ke pada pemilik rumah, wajar bila mereka belum bisa pulang, karena biaya semuanya ada pada supervisor tersebut.
Pihak penerima kerja dari PT. Yasindo Citra Setia, H. Ramli Yusuf, mengungkapkan bahwa biaya untuk para pekerja tower tersebut bukan tanggung jawabnya. Dirinya hanya melaksanakan pekerjaan yang meliputi pondasi tower dan shelter, pagar halaman, jaga material tower, jaga lokasi dan pekerjaan tambahan.
“Bahkan sampai saat ini saya belum bisa menyelesaikan pekerjaan rumah mesin, karena gambarnya sampai saat ini belum diserahkan kepada saya. Jadi saya juga menunggu Daman Huri untuk meminta gambar tersebut agar bisa dikerjakan secepatnya,” tegasnya.
Sementara itu, pihak Supervisor PT. Yasindo Citra Setia, Daman Huri, yang berusaha dimintai keterangannya di kostnya di lingkungan Ranggo Kota Bima, justru tidak berada di tempat.
Namun ketika di coba dimintai tanggapannya via ponselnya ternyata tidak pernah aktif. Hal senada juga saat wartawan koran ini menghubungi Manajer PT. Telkomsel Surabaya, Asik Maulana, via ponselnya, juga tidak merespon dan tidak mengangkat ponselnya. (GA. 334*)