Woha, Garda Asakota.-
Kapolres Bima, AKBP. Fauzan Barito, mengharapkan kepada masya¬ra¬¬kat kecamatan Parado agar jangan ter¬pancing oleh ulah provokator yang tidak bertanggung jawab. “Ketika per¬soalan sudah menjadi persoalan publik, maka provokator yang memprovokasi warga itu akan meng¬hindar dari tang¬gung-jawab,” ujar Kapolres,
di sela-sela kegiatan pengobatan gratis yang dihelat di Parado, Sabtu (4/3).
Menurutnya, pemicu dari aksi kekerasan berawal dari profokator yang tidak bertanggung-jawab, sehingga war¬ga Parado dibenturkan dengan aparat Polisi. “Padahal sebenarnya polisi itu bu-kan musuh masyarakat dan masya¬ra¬kat bukan musuh polisi. Tapi, karena ha¬sutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab, warga langsung me lakukan aksi anarkis, sehingga ter¬ben¬turlah warga dengan polisi,” jelasnya.
Akibat benturan warga dengan polisi, ujung-ujungnya warga menjadi kor¬ban, sementara provokator hilang dan menghindar dari persoalan yang sudah menjadi besar. “Makanya, saya mengharapkan agar warga masyarakat jangan percaya dengan hasutan.
Karena hasutan itu hanya akan melahirkan kejahatan, ikutilah kata hati. Kalau ingin demonstrasi, demonstrasilah dengan baik, secara teratur dan ikuti peraturan. Jangan langsung main hakim sendiri, kantor Mapolsek dibakar, polisi malah dijadikan lawan bentrokan,” cetusnya. Selain itu, Fauza meminta para warga yang lari dari persoalan Parado agar dapat kembali ke kediaman masing-masing. “Kalau memang ada warga yang terjaring aksi anarkis, tolong datang menyerahkan diri. Karena niat baik waraga yang menyerahkan diri atau menyadari kesalahan, maka pihak polisi akan ada kebijakan atau mentolerir untuk proses hukumnya. Jangan se¬makin menghindar atau melarikan diri, sebab semakin jauh kita melarikan diri, semakin besar pula hukuman yang kita dapat nanti,” pesanya. (GA 234*)