Bima, Garda Asakota.-
Departemen Sosial (Depsos) RI kembali mengucurkan dana segar tidak kurang dari Rp900 juta untuk Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima. Anggaran sebesar itu sesuai petunjuk pelaksanaanya dikhususkan untuk alokasi kebutuhan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) penumbuhan dalam Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM). Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Drs. Abdul Wahab Usman, menjelaskan bahwa bantuan Pusat itu, telah ditransfer pada 45 KUBe atau pada 450 Kepala Keluarga (KK) yang ada di tiga Kecamatan yakni, Parado, Sanggar dan Bolo, selaku penerima manfaat program. Bantuan yang tidak mampir di kas Dinsos tersebut, kata Wahab, diperuntukan masing-masing kelompok sebanyak Rp20 juta untuk sepuluh warga perkelompoknya.
“Pemanfaatan program untuk kesejahteraan masyarakat sesuai pengadaan berbagai kebutuhan yang tertera dalam proposal warga sebelumnya. Bisa dalam bentuk bantuan ternak, pertukangan, perbengkelan, bakulan dan lain sebagainya,” ucap Kadis Sosial Kabupaten Bima. Menurutnya, jika dalam proposal tertara rencana pemanfaatannya akan dibelikan kambing, maka hewan yang dibeli tersebut ada sekitar 33 ekor banyaknya. Begitupun dengan barang kebutuhan kelompok lain¬nya menyesuaikan dengan jatah anggaran sebesar Rp20 juta. “Kewajiban dinas, hanya sebagai fasilitator dan membatu pengawa¬san serta monitoring pelaksanaan program. Semua kebutuhan, mulai dari perencanaan hingga aplikasi dimasing-masing kelompok menjadi kewenangan dan tanggungjawab kelompok itu sendiri, termasuk SPJ pemakai anggaran,” tegasnya. Selain dinas, program P2FM dengan kucuran dana ratusan juta dari pemerintah pusat, dibantu pula oleh sejumlah pendam¬ping. Tugas pendamping yang berjumlah sembilan orang untuk tiga kecamatan penerima manfaat, untuk memfasilitasi dan membantu pelaksanaan program, mulai dari urusan administrasi sampai menyangkut pertanggungjawaban keuangannya. Kami berharap pada seluruh masyarakat di tiga kecamatan yang mendapat dana dari program P2FM, dapat secara bersama menga¬wasi dan memantau jalannya program. “Sehingga kedepannya, program tersebut dapat bermanfat,” tandas mantan Kabag Humaspro Pemkab Bima ini. (GA. 334*).
Departemen Sosial (Depsos) RI kembali mengucurkan dana segar tidak kurang dari Rp900 juta untuk Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima. Anggaran sebesar itu sesuai petunjuk pelaksanaanya dikhususkan untuk alokasi kebutuhan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) penumbuhan dalam Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM). Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Drs. Abdul Wahab Usman, menjelaskan bahwa bantuan Pusat itu, telah ditransfer pada 45 KUBe atau pada 450 Kepala Keluarga (KK) yang ada di tiga Kecamatan yakni, Parado, Sanggar dan Bolo, selaku penerima manfaat program. Bantuan yang tidak mampir di kas Dinsos tersebut, kata Wahab, diperuntukan masing-masing kelompok sebanyak Rp20 juta untuk sepuluh warga perkelompoknya.
“Pemanfaatan program untuk kesejahteraan masyarakat sesuai pengadaan berbagai kebutuhan yang tertera dalam proposal warga sebelumnya. Bisa dalam bentuk bantuan ternak, pertukangan, perbengkelan, bakulan dan lain sebagainya,” ucap Kadis Sosial Kabupaten Bima. Menurutnya, jika dalam proposal tertara rencana pemanfaatannya akan dibelikan kambing, maka hewan yang dibeli tersebut ada sekitar 33 ekor banyaknya. Begitupun dengan barang kebutuhan kelompok lain¬nya menyesuaikan dengan jatah anggaran sebesar Rp20 juta. “Kewajiban dinas, hanya sebagai fasilitator dan membatu pengawa¬san serta monitoring pelaksanaan program. Semua kebutuhan, mulai dari perencanaan hingga aplikasi dimasing-masing kelompok menjadi kewenangan dan tanggungjawab kelompok itu sendiri, termasuk SPJ pemakai anggaran,” tegasnya. Selain dinas, program P2FM dengan kucuran dana ratusan juta dari pemerintah pusat, dibantu pula oleh sejumlah pendam¬ping. Tugas pendamping yang berjumlah sembilan orang untuk tiga kecamatan penerima manfaat, untuk memfasilitasi dan membantu pelaksanaan program, mulai dari urusan administrasi sampai menyangkut pertanggungjawaban keuangannya. Kami berharap pada seluruh masyarakat di tiga kecamatan yang mendapat dana dari program P2FM, dapat secara bersama menga¬wasi dan memantau jalannya program. “Sehingga kedepannya, program tersebut dapat bermanfat,” tandas mantan Kabag Humaspro Pemkab Bima ini. (GA. 334*).