Kota Bima, Garda Asakota.-
Keluarga besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima, Sabtu (8/9) menggelar acara Halal bi Halal di lapangan GOR Kelurahan Rabangodu Kota Bima. Kegiatan yang mengusung tema ‘Melalui Halal bi Halal Kita Tingkatkan Konsolidasi Menuju Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing’ ini, diawali dengan do’a bersama, dan selanjutnya mendengarkan beberapa kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua PGRI
Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, M. Si, Ketua PGRI Propinsi NTB, H. Ali Rahim, dan Wakil Walikota Bima, HA. Rahman H. Abidin, SE., yang mewakili Walikota Bima. Ketua PGRI Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, berharap momentum tersebut dapat meluruskan benang kusut, menghangatkan yang tadinya dingin, kusut sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghalangi terjalinya keharmonisan hubungan. “Boleh jadi hubungan yang dingin, kerut dan kusut tidak di timbulkan oleh sifat yang haram. Ia menjadi begitu karena kita lama tidak saling bekunjung kepada seseorang atau ada sikap adil yang anda ambil lalu menyakit¬kan orang lain, atau timbul keretakan dari kesalahpaham dari ucapan dan lirikan mata yang tidak di sengaja, itulah makna, sub¬tansi halal bi halal…… inilah hakikat ajaran Idil Fitri … semakin sering kita mengu-lurkan tangan dan melapangkan dada…. Dan semakin parah luka hati, maka akan bisa terobati dengan kita saling me¬maafkan,” ungkapnya mengutip pendapat Prof. Qurais Shihab. Pertemuan halal bi halal di tahun ini, sambung H. Sudirman, mudah-mudahan menjadi tahapan penting untuk peningkatan kualitas diri kita, mengingat kita telah saling memaafkan, melupakan kesalahan, baik kesalahan yang di lakukan oleh kepada kepala sekolah, teman sesama guru atau pegawai, dengan kita secara ikhlas lapang dada memaafkan kesalahan yang di perbuat pada kita atau kesalahan kita pada orang lain. Maka hal tersebut akan menjadi etos dalam peningkatan disiplin belajar. Disiplin mengajar dan utamanya disiplin beribadah.Tugas kita sebagai guru masih berat dan masih panjang jalan dan berliku.Mari kita bantu anak-anak kita, generasi kita untuk menjadikan mereka generasi yang me¬megang teguh prinsip DISIPLIN SEBAGAI ETOS DAN SPIRIT PERUBAHAN,” ajaknya disambut hangat ratusan guru yang memadati GOR. Di lain pihak, Ketua PGRI NTB, H. Ali Rahim, yang juga turut menghadiri acara tersebut, menekankan pentingnya menjalin hubungan kemitraan antara PGRI dengan pemerintah mulai dari tingkat Pusat hingga ke Daerah. Karena PGRI sebagai lembaga independen salah satu tugas mulianya dalam rangka memajukan dunia pendi¬dikan.“Maka cita-cita itu baru akan ter¬wujud bila kemitraan dengan Pemerintah dapat berjalan dengan baik,” pesannya. Sementara itu, Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, menyatakan komitmen Pemkot Bima yang tetap akan menjalin kemitraan harmonis dengan seluruh keluarga besar PGRI Kota Bima. Pada kesempatan itu, Wawali menyam¬paikan salam hangat Walikota Bima yang tidak bisa berkenan menghadiri acara Halal bi Halal karena pada waktu bersamaan diajak oleh Gubernur untuk mendampingi atlit NTB yang mengikuti ajang PON di Riau. Aji Man sempat menyinggung beberapa persoalan yang dihadapi guru saat ini. Salah satu yang urgen adalah keluhan telatnya pembayaran sertifikasi guru, khususnya sisa dana sertifikasi 1 bulan pada tahun 2010 silam yang belum juga terbayarkan. Ditegaskannya bahwa Pemkot Bima hanya melanjutkan transfer rekening dari Pusat, kalau dalam proses transfer itu didapati kekurangan, maka hal itu bukan kesalahan Pemda. “Kita hanya melanjutkan transfer pusat. Kalau kurang, apalah boleh buat, dengan berat hati kita lanjutkan transfer ke guru-guru.Jadi tidak ada niat kami untuk me¬nahan hak guru-guru, apalagi mendepo¬sitokannya,” tandasnya. Wawali menambahkan, atas keterlam¬batan pencairan sisa dana sertfikasi itu pihaknya melalui Dikpora sudah sering melayangkan surat ke Pusat, namun hingga kini belum ada respon Pusat. (GA. 212*)
Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, M. Si, Ketua PGRI Propinsi NTB, H. Ali Rahim, dan Wakil Walikota Bima, HA. Rahman H. Abidin, SE., yang mewakili Walikota Bima. Ketua PGRI Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, berharap momentum tersebut dapat meluruskan benang kusut, menghangatkan yang tadinya dingin, kusut sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghalangi terjalinya keharmonisan hubungan. “Boleh jadi hubungan yang dingin, kerut dan kusut tidak di timbulkan oleh sifat yang haram. Ia menjadi begitu karena kita lama tidak saling bekunjung kepada seseorang atau ada sikap adil yang anda ambil lalu menyakit¬kan orang lain, atau timbul keretakan dari kesalahpaham dari ucapan dan lirikan mata yang tidak di sengaja, itulah makna, sub¬tansi halal bi halal…… inilah hakikat ajaran Idil Fitri … semakin sering kita mengu-lurkan tangan dan melapangkan dada…. Dan semakin parah luka hati, maka akan bisa terobati dengan kita saling me¬maafkan,” ungkapnya mengutip pendapat Prof. Qurais Shihab. Pertemuan halal bi halal di tahun ini, sambung H. Sudirman, mudah-mudahan menjadi tahapan penting untuk peningkatan kualitas diri kita, mengingat kita telah saling memaafkan, melupakan kesalahan, baik kesalahan yang di lakukan oleh kepada kepala sekolah, teman sesama guru atau pegawai, dengan kita secara ikhlas lapang dada memaafkan kesalahan yang di perbuat pada kita atau kesalahan kita pada orang lain. Maka hal tersebut akan menjadi etos dalam peningkatan disiplin belajar. Disiplin mengajar dan utamanya disiplin beribadah.Tugas kita sebagai guru masih berat dan masih panjang jalan dan berliku.Mari kita bantu anak-anak kita, generasi kita untuk menjadikan mereka generasi yang me¬megang teguh prinsip DISIPLIN SEBAGAI ETOS DAN SPIRIT PERUBAHAN,” ajaknya disambut hangat ratusan guru yang memadati GOR. Di lain pihak, Ketua PGRI NTB, H. Ali Rahim, yang juga turut menghadiri acara tersebut, menekankan pentingnya menjalin hubungan kemitraan antara PGRI dengan pemerintah mulai dari tingkat Pusat hingga ke Daerah. Karena PGRI sebagai lembaga independen salah satu tugas mulianya dalam rangka memajukan dunia pendi¬dikan.“Maka cita-cita itu baru akan ter¬wujud bila kemitraan dengan Pemerintah dapat berjalan dengan baik,” pesannya. Sementara itu, Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, menyatakan komitmen Pemkot Bima yang tetap akan menjalin kemitraan harmonis dengan seluruh keluarga besar PGRI Kota Bima. Pada kesempatan itu, Wawali menyam¬paikan salam hangat Walikota Bima yang tidak bisa berkenan menghadiri acara Halal bi Halal karena pada waktu bersamaan diajak oleh Gubernur untuk mendampingi atlit NTB yang mengikuti ajang PON di Riau. Aji Man sempat menyinggung beberapa persoalan yang dihadapi guru saat ini. Salah satu yang urgen adalah keluhan telatnya pembayaran sertifikasi guru, khususnya sisa dana sertifikasi 1 bulan pada tahun 2010 silam yang belum juga terbayarkan. Ditegaskannya bahwa Pemkot Bima hanya melanjutkan transfer rekening dari Pusat, kalau dalam proses transfer itu didapati kekurangan, maka hal itu bukan kesalahan Pemda. “Kita hanya melanjutkan transfer pusat. Kalau kurang, apalah boleh buat, dengan berat hati kita lanjutkan transfer ke guru-guru.Jadi tidak ada niat kami untuk me¬nahan hak guru-guru, apalagi mendepo¬sitokannya,” tandasnya. Wawali menambahkan, atas keterlam¬batan pencairan sisa dana sertfikasi itu pihaknya melalui Dikpora sudah sering melayangkan surat ke Pusat, namun hingga kini belum ada respon Pusat. (GA. 212*)