Kota Bima, Garda Asakota.-
Mobil Pick-up Bernomor Polisi EA.9249.Z, Minggu (6/1) sekitar pukul 16.30 wita tertindis batu besar berukuran diamater sekitar tiga meter lebih dengan berat sekitar 2 ton. Kejadiannya di jalan lintas Negara Lingkungan Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. Akibat musibah ini, bagian depan mobil ringsek dan dua penumpang mobil terluka. Kedua korban dilarikan ke RSUD Bima karena mengalami luka cukup parah, masing-masing korban
bernama Jufrin (35) asal Desa Bugis Kecamatan Sape dan Hajijah (41) asal Desa Hu’u Kabupaten Dompu serta seorang anak bernama Cahaya (1) tetapi tidak mengalami luka. Mobil pick up yang mengangkut ikan sebanyak dua box itu dari Desa Hu’u itu ceritanya hendak menuju ke Sape. Menurut warga di lokasi kejadian, Faharudin, peristiwa serupa itu sudah kedua kali sebelumnya menimpa warga Sabali Kelurahan Kumbe. Korban saat itu tewas ditempat karena tertindis batu besar. Kejadian itu diharapkan menjadi perhatian pemerintah supaya bisa memikirkan dampak keselamatan para pengguna jalan. Sebab dia mengkhawatirkan akan jatuh korban berikutnya jika tidak segera diupayakan perbaikan lereng gunung. Pasalnya, struktur tanah sudah terlihat labil dan berpotensi longsor. Menurut saksi, Herman (26) pengendara yang melintas menceritakan bahwa awalnya sebuah batu tiba-tiba jatuh nyaris menghantam bagian depan mobil. Saat itu, sopir berusaha menghindar dan membanting stir tetapi batu besar kedua menyusul jatuh dan menindis bagian depan mobil warna putih itu. Akibatnya, kondisi mobil rusak parah dan ringsek. Kemudian beberapa saat setelah itu batu yang ketiga berukuran sekitar 2 ton menghantam bagian belakang tepat diatas box mobil. Kondisi mobil langsung terhenti karena tertindis, sementara tiga penumpang didalam mobil terlihat dijepit oleh batu dan terluka. “Saat itu, saya sedang mengendarai sepeda motor berlari di belakang mobil. Pas melihat kejadian saya berhenti dan menyaksikan mobil tertindis batu dan setelah itu berusaha menolong dengan mengeluarkan sopir yang terjepit dengan merusak pintu mobil,” ceritanya kepada wartawan, minggu malam di ruang IGD RSUD Bima. Setelah itu lanjutnya, sopir dilarikannya ke Rumah Sakit karena terlihat lemas dengan sejumlah luka. Sementara satu korban wanita bersama anaknya masih terjepit didalam mobil dan berusaha dibantu oleh warga yang tiba dilokasi. Korban, Hajijah yang ditemui Garda Asakota di RSUD mengaku kaget ketika sebuah batu besar tiba-tiba jatuh dari lereng gunung. Batu pertama tidak mengenai mobil tetapi jatuh kesungai. Namun, seketika menyusul batu kedua yang cukup besar menghantam bagian depan mobil hingga kondisi mobil ringsek dan mereka terjepit. Belum usai batu kedua menghantam ujarnya, batu ketiga yang tidak kalah besarnya kembali jatuh dan terdengar bunyi keras menindis bagian belakang mobil tepat diatas box. “Saya melihat batu itu jatuh secara tiba-tiba, seandainya batu besar yang menimpa bagian depan mungkin kami sudah tewas,” ceritanya sedih sambil mengelus kaki kakannya yang patah. Saat itu, korban hanya memikirkan keselamatan buah hatinya sehingga dirangkulnya erat agar tidak terluka. Dirinya tidak menyangka kejadian tiba-tiba itu menjadi musibah baginya. Dia bersyukur anaknya yang baru berusia satu tahun selamat dan tidak mengalami luka. “Keluarga sudah saya kabarkan dan mereka sedang dalam perlajanan menuju kesini,” kata Hajijah. Pihak RSUD Bima melalui Dokter Ardiansyah yang menangani korban mengatakan secara umum kondisi kedua korban sudah mulai stabil. Korban Hajijah masih membutuhkan perawatan lantaran mengalami patah tulang bagian kaki kanannya. Sementara korban sopir, Jufrin hanya mengalami luka memar dan robek dibagian dahi dan sudah stabil.”Sedangkan untuk korban anak Hajijah, Cahaya tidak mengalami luka apa-apa,” jelasnya di RSUD. Pantauan Garda Asakota, akibat kejadian itu kondisi ruas jalan lintas Negara Oi Mbo macet total karena mobil pick up yang ditindis batu berada tepat dibadan jalan. GA. 355*)
bernama Jufrin (35) asal Desa Bugis Kecamatan Sape dan Hajijah (41) asal Desa Hu’u Kabupaten Dompu serta seorang anak bernama Cahaya (1) tetapi tidak mengalami luka. Mobil pick up yang mengangkut ikan sebanyak dua box itu dari Desa Hu’u itu ceritanya hendak menuju ke Sape. Menurut warga di lokasi kejadian, Faharudin, peristiwa serupa itu sudah kedua kali sebelumnya menimpa warga Sabali Kelurahan Kumbe. Korban saat itu tewas ditempat karena tertindis batu besar. Kejadian itu diharapkan menjadi perhatian pemerintah supaya bisa memikirkan dampak keselamatan para pengguna jalan. Sebab dia mengkhawatirkan akan jatuh korban berikutnya jika tidak segera diupayakan perbaikan lereng gunung. Pasalnya, struktur tanah sudah terlihat labil dan berpotensi longsor. Menurut saksi, Herman (26) pengendara yang melintas menceritakan bahwa awalnya sebuah batu tiba-tiba jatuh nyaris menghantam bagian depan mobil. Saat itu, sopir berusaha menghindar dan membanting stir tetapi batu besar kedua menyusul jatuh dan menindis bagian depan mobil warna putih itu. Akibatnya, kondisi mobil rusak parah dan ringsek. Kemudian beberapa saat setelah itu batu yang ketiga berukuran sekitar 2 ton menghantam bagian belakang tepat diatas box mobil. Kondisi mobil langsung terhenti karena tertindis, sementara tiga penumpang didalam mobil terlihat dijepit oleh batu dan terluka. “Saat itu, saya sedang mengendarai sepeda motor berlari di belakang mobil. Pas melihat kejadian saya berhenti dan menyaksikan mobil tertindis batu dan setelah itu berusaha menolong dengan mengeluarkan sopir yang terjepit dengan merusak pintu mobil,” ceritanya kepada wartawan, minggu malam di ruang IGD RSUD Bima. Setelah itu lanjutnya, sopir dilarikannya ke Rumah Sakit karena terlihat lemas dengan sejumlah luka. Sementara satu korban wanita bersama anaknya masih terjepit didalam mobil dan berusaha dibantu oleh warga yang tiba dilokasi. Korban, Hajijah yang ditemui Garda Asakota di RSUD mengaku kaget ketika sebuah batu besar tiba-tiba jatuh dari lereng gunung. Batu pertama tidak mengenai mobil tetapi jatuh kesungai. Namun, seketika menyusul batu kedua yang cukup besar menghantam bagian depan mobil hingga kondisi mobil ringsek dan mereka terjepit. Belum usai batu kedua menghantam ujarnya, batu ketiga yang tidak kalah besarnya kembali jatuh dan terdengar bunyi keras menindis bagian belakang mobil tepat diatas box. “Saya melihat batu itu jatuh secara tiba-tiba, seandainya batu besar yang menimpa bagian depan mungkin kami sudah tewas,” ceritanya sedih sambil mengelus kaki kakannya yang patah. Saat itu, korban hanya memikirkan keselamatan buah hatinya sehingga dirangkulnya erat agar tidak terluka. Dirinya tidak menyangka kejadian tiba-tiba itu menjadi musibah baginya. Dia bersyukur anaknya yang baru berusia satu tahun selamat dan tidak mengalami luka. “Keluarga sudah saya kabarkan dan mereka sedang dalam perlajanan menuju kesini,” kata Hajijah. Pihak RSUD Bima melalui Dokter Ardiansyah yang menangani korban mengatakan secara umum kondisi kedua korban sudah mulai stabil. Korban Hajijah masih membutuhkan perawatan lantaran mengalami patah tulang bagian kaki kanannya. Sementara korban sopir, Jufrin hanya mengalami luka memar dan robek dibagian dahi dan sudah stabil.”Sedangkan untuk korban anak Hajijah, Cahaya tidak mengalami luka apa-apa,” jelasnya di RSUD. Pantauan Garda Asakota, akibat kejadian itu kondisi ruas jalan lintas Negara Oi Mbo macet total karena mobil pick up yang ditindis batu berada tepat dibadan jalan. GA. 355*)
