Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejak Pemkot Bima dinobatkan sebagai daerah otonom, Dinas Pekerjaan Umum (PU) tidak pernah mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang maksimal. Dari sekitar Rp1 Milyar PAD yang ditargetkan tahun 2013 ini saja, dinas tersebut sebesar Rp211 juta. Padahal bila dilihat dari potensi pendapatan, seharunya mampu melampaui target PAD karena PU memiliki
beberapa alat berat yang memberikan PAD yang besar untuk Kota Bima. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Ir. Supawarman, kepada sejumlah wartawan Rabu (11/12) mengakui bahwa PAD untuk Dinas PU masih belum mencapai yang ditargetkan. “Namun sejak saya masuk di PU, telah mendapatkan PAD sebesar Rp211 juta,” ungkapnya.
Menurutnya, terhambatnya pemasukan PAD itu akibat seringnya terjadi kerusakan sejumlah alat berat yang dimiliki Dinas PU, hingga berdampak pada banyaknya biaya perbaikan dari pada pemasukan.
Terbukti beberapa alat berat saat ini ada beberapa unit yang tak berfungsi, begitu juga dengan lima dumptruk yang dimiliki PU hanya empat unit yang berfungsi. “Adalah hasil yang didapatkan dari beberapa alat berat dan empat dumptruk itu.
Tahun ini kita dapatkan PAD sebesar dua ratus sebelas juta, meski tidak mencapai target, tapi adalah untuk kita setor,” tuturnya seraya mengungkapkan bahwa, beberapa pengusaha di Bima sudah memiliki alat berat masing-masing.
Selain itu, katanya, alat berat yang dimiliki oleh Kota Bima itu sangat mahal, beda dengan milik PU Kabupaten Bima yang sedikit lebih murah harganya, sehingga alat berat milik Kota jarang disewa oleh orang atau pengusaha. (GA. 355*)
Sejak Pemkot Bima dinobatkan sebagai daerah otonom, Dinas Pekerjaan Umum (PU) tidak pernah mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang maksimal. Dari sekitar Rp1 Milyar PAD yang ditargetkan tahun 2013 ini saja, dinas tersebut sebesar Rp211 juta. Padahal bila dilihat dari potensi pendapatan, seharunya mampu melampaui target PAD karena PU memiliki
beberapa alat berat yang memberikan PAD yang besar untuk Kota Bima. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Ir. Supawarman, kepada sejumlah wartawan Rabu (11/12) mengakui bahwa PAD untuk Dinas PU masih belum mencapai yang ditargetkan. “Namun sejak saya masuk di PU, telah mendapatkan PAD sebesar Rp211 juta,” ungkapnya.
Menurutnya, terhambatnya pemasukan PAD itu akibat seringnya terjadi kerusakan sejumlah alat berat yang dimiliki Dinas PU, hingga berdampak pada banyaknya biaya perbaikan dari pada pemasukan.
Terbukti beberapa alat berat saat ini ada beberapa unit yang tak berfungsi, begitu juga dengan lima dumptruk yang dimiliki PU hanya empat unit yang berfungsi. “Adalah hasil yang didapatkan dari beberapa alat berat dan empat dumptruk itu.
Tahun ini kita dapatkan PAD sebesar dua ratus sebelas juta, meski tidak mencapai target, tapi adalah untuk kita setor,” tuturnya seraya mengungkapkan bahwa, beberapa pengusaha di Bima sudah memiliki alat berat masing-masing.
Selain itu, katanya, alat berat yang dimiliki oleh Kota Bima itu sangat mahal, beda dengan milik PU Kabupaten Bima yang sedikit lebih murah harganya, sehingga alat berat milik Kota jarang disewa oleh orang atau pengusaha. (GA. 355*)
