Bima, Garda Asakota.-
Kepemimpinan Drs. H.
Syafruddin HM. Nur, M. Pd, bisa dibilang, tinggal 17 bulan kedepan. Namun
sejumlah pihak merasa yakin dan optimis, di sisa waktu kepemimpinan sebagai
Bupati Bima menggantikan almarhum H. Ferry Zulkarnain, daerah Kabupaten Bima
akan bisa lebih baik.
Selain Rektor Unram, Prof.
Sunarpi, yang secara lugas menunjukkan apresiasi positifnya terhadap
kepemimpinan Bupati Syafru,
mantan anggota DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. A. Rahman Yusuf, juga menyambut positif, dan merasa optimis akan kepemimpinan H. Syafruddin hingga tahun 2015 mendatang. “Saya merasa yakin, lewat tangan ‘dingin’ H. Syafruddin, Kabupaten Bima akan lebih baik,” ungkap salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Bima, Drs. H. A. Rahman H. Yusuf, kepada Garda Asakota.
mantan anggota DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. A. Rahman Yusuf, juga menyambut positif, dan merasa optimis akan kepemimpinan H. Syafruddin hingga tahun 2015 mendatang. “Saya merasa yakin, lewat tangan ‘dingin’ H. Syafruddin, Kabupaten Bima akan lebih baik,” ungkap salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Bima, Drs. H. A. Rahman H. Yusuf, kepada Garda Asakota.
Mantan anggota DPRD Kabupaten
Bima ini mengungkapkan bahwa, salah satu citra Bima atau symbol pemerintahan
Bima yang hilang selama ini adalah gedung kantor Bupati dan Pendopo Bupati.
Dan untuk mengembalikan dua symbol pemerintahan itu, Bupati H. Syafruddin harus
mampu berbuat, setidak-tidaknya memulai berbuat untuk membangun dua simbol
Citra Bima yang telah hilang tersebut.
“Dan yang perlu kita syukuri,
salah satunya telah dimulai oleh H.
Syafruddin. Baru terhitung menit beliau telah mampu berbuat, meletakkan batu
pertama membangun kantor Kabupaten Bima yang berlokasi di Kecamatan Woha,”
ucapnya.
H. A. Rahman Yusuf menilai peletakkan batu
pertama pembangunan kantor pusat Pemkab Bima itu satu tanda keseriusan
Kepemimpinan H. Syafruddin. “Dan saya pun berharap, mudah-mudahan Bupati Bima
akan bisa berbuat lebih banyak lagi.
Misalkan, selain dua citra di
atas, H. Syafruddin juga harus mampu untuk mengembalikan bagaimana nafas orang
Bima yang sesungguhnya yaitu Nafas Keislaman dengan mempertegas simbol Bima
yaitu simbol Maja Labo Dahu. “Malu untuk berbuat salah dan takut pada kesalahan
yang diperbuat. Oleh karena itu, marilah kita sebagai masyarakat Bima untuk
mendukung niat baik pemerintah sekarang. Hal yang mustahil, jika H. Syafruddin
bisa berbuat sendiri tanpa dibantu oleh kita semua. Bantu dalam artian jangan
menyanjung kalo itu adalah salah, marilah kita katakan salah dan bila benar apa
yang diperbuatannya marilah kita mendukungnya,” ajaknya. (GA. Jack*)