Kota Bima, Garda Asakota.-
Narkoba itu sangat berbahaya. Jika terus dibiarkan, tidak serius ditindak, maka akan merusak masa depan generasi. Dampaknya siap mencekram dan menghancurkan fisik serta akal sehat. Di Bima, Narkoba terbilang sudah merajalela.
Tidak saja beredar ditengah masyarakat, mirisnya lagi justru leluasa berada di tempat warga yang dibina untuk merubah perilakunya dari Rumah Tahanan (Rutan). Baru-baru ini justru ditemukan sebanyak 20 poket Narkoba jenis Sabu-Sabu di dalam tong sampah samping WC Rutan Bima. Mencengangkan, persepsi orang yang mestinya Rutan menjadi tempat merubah perilaku, justru semakin menjadi.
Mendengar kabar penemuan barnag haram itu di Rutan Bima, Walikota Bima pun seolah tidak bisa menahan rasa geramnya dengan ulah para Bandar Narkoba. Dirinya pun meminta kepada Polisi untuk serius menindak penjahat perusak mental generasi itu hingga ke akar-akarnya. “Ko bisa barang itu masuk ke Rutan Bima.
Aneh kan. Kalau bisa Polisi babat habis bandar narkoba itu sampai habis,” desaknya, Senin (13/4). Padahal, menurut dia, Rutan merupakan tempat pembinaan masyarakat yang terjerat kasus Pidana, termasuk kasus Narkoba. Tapi tetap saja bisa beredar narkoba didalamnya.
Kendati demikian, mia mengapresiasi langkah Kepala Rutan Bima yang telah melakukan inspeksi mendadak di dalam kamar hunian Rutan Bima.
Ia pun memberikan isyarat kepada Polisi, agar tidak hanya mengejar pemakai atau kurir, karena mereka adalah korban. Tetapi, harus dibekuk bandar besar. “Jangan sampai warga Kota Bima terus menjadi korban. Saya minta dengan sangat untuk membekuk para bandar,” inginnya. Qurais juga meminta Kepala Rutan Bima untuk tidak tinggal diam soal kasus tersebut dan memperketat penjagaan dan pengawasan. Agar Rutan tidak menjadi tempat mengkomsumsi Narkoba. (GA. 212*)
Narkoba itu sangat berbahaya. Jika terus dibiarkan, tidak serius ditindak, maka akan merusak masa depan generasi. Dampaknya siap mencekram dan menghancurkan fisik serta akal sehat. Di Bima, Narkoba terbilang sudah merajalela.
Tidak saja beredar ditengah masyarakat, mirisnya lagi justru leluasa berada di tempat warga yang dibina untuk merubah perilakunya dari Rumah Tahanan (Rutan). Baru-baru ini justru ditemukan sebanyak 20 poket Narkoba jenis Sabu-Sabu di dalam tong sampah samping WC Rutan Bima. Mencengangkan, persepsi orang yang mestinya Rutan menjadi tempat merubah perilaku, justru semakin menjadi.
Mendengar kabar penemuan barnag haram itu di Rutan Bima, Walikota Bima pun seolah tidak bisa menahan rasa geramnya dengan ulah para Bandar Narkoba. Dirinya pun meminta kepada Polisi untuk serius menindak penjahat perusak mental generasi itu hingga ke akar-akarnya. “Ko bisa barang itu masuk ke Rutan Bima.
Aneh kan. Kalau bisa Polisi babat habis bandar narkoba itu sampai habis,” desaknya, Senin (13/4). Padahal, menurut dia, Rutan merupakan tempat pembinaan masyarakat yang terjerat kasus Pidana, termasuk kasus Narkoba. Tapi tetap saja bisa beredar narkoba didalamnya.
Kendati demikian, mia mengapresiasi langkah Kepala Rutan Bima yang telah melakukan inspeksi mendadak di dalam kamar hunian Rutan Bima.
Ia pun memberikan isyarat kepada Polisi, agar tidak hanya mengejar pemakai atau kurir, karena mereka adalah korban. Tetapi, harus dibekuk bandar besar. “Jangan sampai warga Kota Bima terus menjadi korban. Saya minta dengan sangat untuk membekuk para bandar,” inginnya. Qurais juga meminta Kepala Rutan Bima untuk tidak tinggal diam soal kasus tersebut dan memperketat penjagaan dan pengawasan. Agar Rutan tidak menjadi tempat mengkomsumsi Narkoba. (GA. 212*)