Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu yang dihelat sejak hari Senin, tanggal 13 April hingga hari ketiga Rabu 15 April 2015 berjalan dengan lancar dan aman. Salah satu contoh misalnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri-1 Lambu, bahwa selama pelaksanaan UN tidak ada kendala besar yang dihadapi, begitupun dengan suasana UN di SMAN-1 Sape, SMAN-2 Sape, SMAN-3 Sape, MAN Sape, dan di SMKN 1 Bima Lambu.
Kepala SMAN-1 Lambu, Drs. Usman, MM, kepada media ini menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksaan UN di sekolahnya. Terkait soal dan lembar jawaban, dia mengaku tidak ada yang kurang. Begitupun dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 220 siswa dari SMAN 1 Lambu dan 30 siswa dari SMA PGRI Lambu. “Sedangkan tingkat kehadirannya 100 persen,” ucapnya.
Dia berharap semua siswanya lulus 100 persen dengan hasil dan nilai yang memuaskan. Kemudian terkait dengan sistem pelaksanaannya, dia berharap sistem seperti ini terus dijalankan karena sistem ujian tahun ini benar-benar untuk mengukur kompetensi guru dan kompetensi siswa. “Sehingga selain siswa juga guru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa/siswinya,” katanya.
Usman mengakui UN bukanlah penentu kelulusan, tapi penentu kelulusan itu adalah pihak sekolah. Jadi untuk mengukur kelulusan, ada banyak aspek yang dinilai termasuk aspek sikap dan perilaku.
Bagi peserta ujian yang mendapatkan nilai rendah akan dikembalikan di sekolah untuk dilakukan pemetaan oleh sekolah yang bersangkutan, karena tujuan dari pemetaan itu sendiri adalah untuk mengukur kemampuan guru dan siswa. “Ini dilakukan sesuai dengan harapan menteri pendidikan yang memiliki motto Mari Kita Sukseskan Ujian Nasional yang jujur, kredibel, bermutu dan bermartabat demi meraih generasi yang cemerlang,” tandasnya. (GA. 333*)
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu yang dihelat sejak hari Senin, tanggal 13 April hingga hari ketiga Rabu 15 April 2015 berjalan dengan lancar dan aman. Salah satu contoh misalnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri-1 Lambu, bahwa selama pelaksanaan UN tidak ada kendala besar yang dihadapi, begitupun dengan suasana UN di SMAN-1 Sape, SMAN-2 Sape, SMAN-3 Sape, MAN Sape, dan di SMKN 1 Bima Lambu.
Kepala SMAN-1 Lambu, Drs. Usman, MM, kepada media ini menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksaan UN di sekolahnya. Terkait soal dan lembar jawaban, dia mengaku tidak ada yang kurang. Begitupun dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 220 siswa dari SMAN 1 Lambu dan 30 siswa dari SMA PGRI Lambu. “Sedangkan tingkat kehadirannya 100 persen,” ucapnya.
Dia berharap semua siswanya lulus 100 persen dengan hasil dan nilai yang memuaskan. Kemudian terkait dengan sistem pelaksanaannya, dia berharap sistem seperti ini terus dijalankan karena sistem ujian tahun ini benar-benar untuk mengukur kompetensi guru dan kompetensi siswa. “Sehingga selain siswa juga guru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa/siswinya,” katanya.
Usman mengakui UN bukanlah penentu kelulusan, tapi penentu kelulusan itu adalah pihak sekolah. Jadi untuk mengukur kelulusan, ada banyak aspek yang dinilai termasuk aspek sikap dan perilaku.
Bagi peserta ujian yang mendapatkan nilai rendah akan dikembalikan di sekolah untuk dilakukan pemetaan oleh sekolah yang bersangkutan, karena tujuan dari pemetaan itu sendiri adalah untuk mengukur kemampuan guru dan siswa. “Ini dilakukan sesuai dengan harapan menteri pendidikan yang memiliki motto Mari Kita Sukseskan Ujian Nasional yang jujur, kredibel, bermutu dan bermartabat demi meraih generasi yang cemerlang,” tandasnya. (GA. 333*)