Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Lantaran kebutuhan pupuk urea bersubsidi tak kunjung juga didistribusikan, warga Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima melakukan aksi blokir jalan Senin kemarin (15/02). Salah satu warga setempat Syamsudin di sela-sela aksi blokir jalan berlangsung mengakui bahwa aksi tutup jalan tersebut merupakan langkah inisiatif dari sejumlah warga yang menginginkan jatah pupuk di desa mereka segera direalisasikan. "Aksi ini merupakan bentuk protes dari warga yang selama ini menginginkan jatah pupuk yang dijanjikan oleh pihak distributor pupuk selama ini segera direalisasikan," ujarnya.
Diakuinya, sebelumnya sejumlah Ketua Poktan pernah melakukan aksi protes terhadap distributor pupuk yang difasilitasi oleh pihak uptd pertanian dan perkebunan Bolo yang juga dihadiri oleh sejumlah anggota dewan dapil 1. Namun pertemuan itu rupanya hanyalah formalitas saja, pasalnya hasil komitmen dengan pihak distributor dan pengecer desa Tumpu hanyalah omong kosong belaka. "Faktanya, sampai saat ini jatah pupuk yang dijanjikan tidak direalisasikan sampai hari ini," cetusnya.
Berdasarkan RDKK Desa Tumpu, kebutuhan pupuk urea sebanyak kurang lebih 187 ton sampai tahun 2018. Kebutuhan tersebut, kata dia, untuk memenuhi sebanyak 17 poktan dengan rincian 13 poktan kawasan tegalan dan 4 poktan untuk kebutuhan tanah hujan/sawah. Baru baru ini, kata dia, baru sekitar 20 ton pupuk jenis urea yang diterima pihaknya, padahalkebutuhan pupuk saat ini sangat dibutuhkan. "Masih banyak warga yang bercocok tanam belum sama sekali memperoleh pupuk sampai saat ini," katanya. Dia berharap dengan adanya aksi blokir jalan ini pihak terkait dapat memperhatikan serta memenuhi akan kebutuhan pupuk para petani di desanya. (GA. 009*)