Lurah Matakando, R Moh Irwan. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kelurahan Matakando Kecamatan Mpunda Kota Bima kembali diguncang prahara. Setelah dulu di awal tahun lalu diguncang isu uang pembersihan banjir kini diguncang isu calon penerima program bedah rumah. Hal itu terlihat jelas dari aksi puluhan warga masyarakat lingkungan Rabantala pada Senin pagi (22/01) di kantor Lurah setempat. Pantauan langsung wartawan, dalam aksi protesnya warga mempertanyakan kembali perihal keberadaan nama-nama mereka yang telah di data dan di verifikasi sebagai calon penerima bantuan program bedah rumah pada tahun ini, namun yang keluar justru nama-nama baru di luar pendataan sehingga para warga menduga ada permainan di balik kejadian tersebut. "Nggak mungkinlah orang pusat tahu nama warga di lingkungan kami kalau bukan oknum dari wilayah kelurahan Matakando sendiri yang bermain didalamnya," ungkap seorang warga.
Sementara itu, perwakilan warga, Daus pada media ini menjelaskan bahwa aksi yang mereka lakukan hari ini adalah sebagai bentuk protes terhadap apa yang telah dilakukan oleh aparat kelurahan Matakando terkait dengan data calon penerima manfaat dalam program bedah rumah BSPS dari Kementrian PUPR Pusat tahun 2018, di mana pada data awal yang telah diserahkan ke kantor kelurahan tidak sama dengan nama yang keluar sekarang. "Kami menduga ada permainan di balik ini semua, kenapa bisa nama-nama warga kami tidak tercantum justru yang tercover adalah nama-nama baru. Lagipula kalaupun nama-nama yang keluar sekarang adalah sebagai calon penerima manfaat kenapa didominasi oleh warga lingkungan Soncolela sebanyak 14 orang dan Tolotando 13 orang calon penerima sementara warga lingkungan Rabantala hanya 3 orang saja, karena itu warga kami menuntut keadilan. Kenapa disamaratakan saja di tiap lingkungan," jelasnya. Kalau begini kondisinya pihaknya meminta terkait dengan data warga sebagai calon penerima tersebut ditinjau kembali agar kisruh semacam ini tidak terjadi lagi.
Lurah Matakando, R. Moh Irwan, Z, S.Sos, yang di mintai keteranganya terkait dengan kekisruhan yang terjadi di wilayahnya menyampaikan bahwa persoalan yang terjadi ini akan ditinjau kembali kebenaran data nama-nama warganya. "Masalah ini untuk sementara dipending dulu sampai kondisi benar-benar kondusif atau dengan kata lain terkait dengan nama-nama calon penerima program tersebut akan ditinjau kembali sampai benar-benar tepat sasaran," ujarnya. Untuk menghindari kesalahpahaman ini, kata dia, pihak kelurahan akan segera melakukan pertemuan dengan semua elemen warga yang ada di kelurahan Matakando baik LPM, BKM, Karang Taruna, Kelompok Tani, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga sebagai calon penerima manfaat. (GA. 003*)