Mataram, Garda Asakota.-
Peningkatan aspek kesejahteraan
masyarakat masih menjadi tema utama kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi NTB, TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi. Saat menggelar kampanye
pertemuan terbatas di Lapangan Mandalike Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten
Lombok Tengah, pada Minggu 25 Maret 2018, pasangan nomor urut 2 bercirikan
sorban Putih Hitam ini menyentil masih tingginya angka kemiskinan di Provinsi
NTB.
“NTB ini masih tercatat sebagai
Provinsi yang masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi diantara 34
Provinsi di Indonesia. Wabil khusus, mohon maaf, kita tidak bicara hanya
sebatas Lombok Tengah atau Kota Mataram, atau per kabupaten/kota. Namun sudah
menjadi tanggungjawab kita bersama bahwa angka kemiskinan di Lombok Tengah ini juga
masih tergolong cukup tinggi. Ini akan menjadi PR kami untuk bisa kami
selesaikan,” ujar TGH Ahyar Abduh saat menyampaikan orasi politiknya dihadapan
ribuan pendukung pasangan Ahyar Mori di Kecamatan Pujut ini.
Disamping menyinggung isu kemiskinan,
pria yang menjabat Walikota Mataram 2 Periode ini juga menyinggung ketersediaan
lapangan pekerjaan di NTB. NTB ini, menurutnya adalah suatu provinsi yang
memiliki potensi sumber daya yang cukup besar baik dalam aspek pertanian,
peternakan, pertambangan, dan pariwisata. Semua potensi ini menjadi modal besar
bagi NTB untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakatnya.
Khusus di wilayah selatan, Ahyar
Abduh menyampaikan janjinya untuk mewujudkan terealisasinya pembangunan bendungan
Mujur yang telah lama diharapkan oleh masyarakat di bagian selatan tersebut. “Ini
bukan hanya jualan politik, akan tetapi ini sudah menjadi obsesi kami untuk
mewujudkan pembangunan bendungan Mujur. Kenapa? Karena itu saja solusinya untuk
menghidupkan lahan masyarakat yang begitu luas.
Meski untuk mewujudkannya bukan perkara mudah karena tidak mungkin bisa
diselesaikan pada tingkat Kabupaten maupun Provinsi, akan tetapi dengan
semangat kebersamaan nantinya obsesi ini akan kita perjuangkan bersama-sama
untuk mendapatkan alokasi anggarannya dari APBN. Insya Alloh, ini akan kita
wujudkan secara bertahap karena ini sudah menjadi tekad kami,” ujar Ahyar
Abduh.
Dikatakannya, ketika bendungan Mujur
ini bisa diwujudkan maka ratusan hektar lahan pertanian yang ada diwilayah itu
akan bisa terairi dan tentu hal ini akan menghidupkan geliat perekonomian dan
kehidupan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Disamping soal pemenuhan air
baku, masalah lain yang juga menjadi perhatian pasangan Ahyar Mori adalah soal
terjadinya krisis air bersih di wilayah selatan tersebut.
“Di wilayah selatan, masyarakatnya
masih membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara di wilayah utara lombok,
air begitu berlimpah. Jarak antara utara ke selatan ini jika dihitung hanya
mencapai 60 km. Dan bagi kami, soalan ini juga akan menjadi perhatian kami
untuk kita programkan untuk mengatasi terjadinya krisis air minum di wilayah selatan
ini,” cetusnya.
Dalam orasinya, Ahyar Abduh juga
sempat menyinggung soal komitmennya dalam membangun aspek pariwisata di NTB,
khususnya aspek pariwisata yang ada di Lombok Tengah yang sudah ditetapkan sebagai
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Ini juga akan menjadi perhatian kami dan tidak
boleh hanya sebatas menjadi wacana saja tapi harus diwujudkan. Oleh karenanya,
nanti kami akan lebih mempercepatkannya lagi agar bisa segera terbangun kawasan
tersebut dengan terlebih dahulu mempersiapkan aspek pendukung seperti
infrastruktur jalan,” pungkasnya. (GA. 211*).