HM. Syafruddin, ST, MM. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Politikus Nasional kelahiran Bima yang telah mengisi kursi anggota DPR RI dua periode, HM. Syafruddin, ST, MM, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Kamis (13/8/2018) di wilayah Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima. Kehadiran pria yang saat ini kembali berjuang untuk melenggak ke Senayan di Dapil (Sumbawa, Dompu dan Bima) melalui Partai Amanat Nasional (PAN) disambut hangat dan penuh antusias oleh segenap warga masyarakat.
Pihaknya mengaku, sebagai wakil rakyat mereka ditugaskan untuk mensosialisasikan pilar-pilar penting kebangsaan. Ketentuan tersebut diatur dalam Tata Tertib MPR RI Nomor 1/MPR/2014 tentang peraturan tata tertib MPR yaitu antara lain harus memegang teguh dan melaksanakan Pancasila serta melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kewajiban tersebut, kata dia, juga diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD dan Keputusan MPR No 1/MPR/2014 tentang peraturan tata tertib MPR Pasal 22 Ayat 1 yaitu mengkoordinasikan Anggota MPR RI untuk memasyarakatkan Pancasila dan UUD 1945.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut menghasilkan banyak hal penting diantaranya bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan harga mati bagi setiap warga Negara yang mana sosialisasinya pun tidak hanya dilakukan di dalam wilayah RI saja namun juga dilaksanakan di luar Negeri. Empat Pilar Kebangsaan juga yang menyebabkan mekarnya Dapil NTB yang awalnya cuman satu sekarang jadi dua. Selain itu juga semangat empat pilar yang dibangun oleh HM. Syafruddin, ternyata telah mampu melahirkan Inpres (Instruksi Presiden) untuk bencana Gempa Lombok, Sumbawa dan NTB pada umumnya.
Pantauan langsung wartawan, usai pria yang kerap disapa Rudy Mbojo ini menyampaikan secara panjang lebar materi Empat Pilar Kebangsaan, banyak usul saran warga masyarakat yang disampaikan kepada Rudy Mbojo seperti yang diutarakan oleh Lurah Ntobo. "Kami di sini pak, mengusulkan adanya pengadaan alat Bor Kanada untuk kebutuhan Air Bersih Masyarakat yang setiap tahun selalu di timpa kekeringan," usul Lurah Ntobo, dalam aspirasinya.
Kemudian warga lainnya mengusulkan perlunya pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dihidupkan kembali di sekolah-sekolah. "Kami melihat mulai tergerusnya akhlak dan mental anak bangsa sehingga di pandang perlu untuk menggiatkan kembali pelajaran PMP di sekolah sekolah," ucap warga lainya, Sudirman. Begitu juga dengan warga lainnya, Idris, yang meminta agar diskriminasi terhadap ulama seperti yang terjadi saat ini baik melalui Medsos ataupun Televisi tidak lagi terjadi. Demikian antara lain aspirasi warga masyarakat kepada anggota Komisi I DPR RI yang membidangi TNI, POLRI, BIN dan Media serta Stasiun TV tersebut. (GA. 003*)