Gubernur NTB, Dr Ir H Zulkieflimansyah, saat memimpin Rakor dengan Dinas Perhubungan NTB di ruang Rapat Dihub NTB, Kamis 28 Maret 2019.
Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat segera membuka pelayanan transportasi kapal cepat, Rute : Labuan Badas - Pulau Moyo- pulau Medang dan sekitarnya. Pembukaan rute tersebut bertujuan membangun konektivitas bagi masyarakat, yang selama ini aksesibilitasnya masih sangat rendah. Padahal gugusan pulau-pulau tersebut sangatlah eksotik, alamnya indah maupun panorama bawah lautnya.
Bahkan pulau moyo telah dikenal sebagai destinasi berkelas dunia. Kawasan itu juga menyimpan potensi ekonomi dan sosial yang cukup besar. Diantaranya beragam potensi dan hasil perikanan, hasil budidaya pertanian serta hasil bumi masyarakat, yang selama ini belum termobilisasi dan tidak dijangkau oleh transportasi yang memadai.
Saat memimpin rapat koordinasi bersama jajaran Dinas perhubungan dihadiri KSOP (Syahbandar Kayangan dan Badas), ASTINDO, ASITA, HPI, BPPD, BKSDA, ORGANDA/DAMRI dan Operator kapal cepat, di Ruang Rapat Kantor Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Kamis (28/3-2019), Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah meminta Jajaran Perhubungan untuk segera membuka angkutan kapal cepat, Rute: Pelabuhan Badas - Pulau Moyo- pulau medang dan sekitarnya, secara reguler 3 kali seminggu, yaitu : jumat, sabtu, minggu, dengan tarif yang terjangkau. Dan untuk tahap awal disubsidi oleh Pemerintah Provinsi NTB.
Gubernur berharap pembukaan rute ini dapat membantu masyarakat untuk melakukan mobilisasi ke berbagai daerah. Selain itu, rute reguler ini dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk mengeksplorasi keindahan alam di Pulau Sumbawa. Sehingga geliat pembangunan pariwisata di daerah yang didiami lima Kabupaten Kota itu akan sama dengan pariwisata di Pulau Lombok.
Namun, yang paling utama yang ditekankan Gubernur Doktor Zul (sapaan akrabnya) pembukaan rute tersebut lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni membuka isolasi wilayah yang sangat potensial secara ekonomi dan sosial yang membutuhkan kehadiran negara/pemerintah.
Merespon usulan operator kapal cepat dan Astindo, agar diprioritaskan untuk transportasi paket wisata, pada prinsipnya Gubernur sangat mendukung. Namun Dr. Zul menginginkan adanya rute yang betul-belul sehat secara bisnis. Dan asosiasi Astindo juga punya kesempatan untuk berkontribusi dalam menghidupkan kawasan pariwisata di pulau sumbawa. Karenanya Gubernur berharap peluang tersebut dikaji secara cermat dan melibatkan seluruh stakeholder.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Drs.L.Bayu Windia, M.Si mengungkapkan bahwa semula diusulkan kapal cepat akan berlayar dua kali dalam seminggu. Rutenya dari Pelabuhan Lombok – Pelabuhan Badas-Pulau Medang, dan Pulau Moyo. "Namun, karena terkendala dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Maka hari ini telah disepakati rute reguler dari pelabuhan Badas Sumbawa ke Pulau Moyo dan Medang," ungkapnya.
Bayu memastikan akses ke Moyo akan berkelanjutan, sebab pemerintah akan memberikan subsidi berupa harga bahan bakar, sedangkan harga tiket akan kita kontrol, terangnya. Ia menambahkan bahwa kapal yang dioperasikan memiliki spesifikasi Body Aluminium, Double Engine dan Kapasitas penumpang sebanyak 100 Orang dengan Speed 20 knot.
Saat ini mereka bersama operator kapal, otoritas pelabuhan dan pelaku pariwisata tengah mempersiapkannya. Bila tidak ada hambatan, 13 April 2019 pelayaran perdana akan dimulai. ”Segala hal harus kita pertimbangkan, terutama keamanan dan kenyamanan,” jelas Bayu. (GA. 211*)