Ketua Desk Pilkada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB, H Makmun S.Pd.,M.Kn., saat menerima pendaftaran Bakal Calon (Balon) Bupati dan Balon Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Drs H. Nur Yasin dan Mustakim Pattawari, di Kantor DPW PKB Provinsi NTB, Jalan Sriwijaya Kota Mataram, Selasa 03 Desember 2019.
Mataram, Garda Asakota.-
Berbekal nawaitu yang tinggi agar
bisa memberikan kemanfaatan yang lebih besar untuk masyarakat yang ada di
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Balon
Wakil Bupati KSB, Ustadz Nur Yasin dan Mustakim Muttawari, memantapkan tekad
menjadi salah satu petarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di KSB.
Siapa Ustadz Nur Yasin ini?,
rupa-rupanya beliau ini adalah salah satu tokoh besar yang dimiliki masyarakat
KSB karena turut andilnya menjadi Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Sumbawa Barat.
Beliau juga rupa-rupanya adalah salah satu deklarator atau pendiri Partai
Amanat Nasional di KSB. Keikutsertaannya dalam kancah Pilkada KSB dengan
mendaftar di sejumlah Partai Politik (Parpol) seperti PKB, PAN dan Demokrat,
merupakan kali kedua bagi dirinya menjajal kemampuan politiknya di KSB sejak
kekalahan tipisnya pada Pilkada Tahun 2015 dengan selisih suara yang agak tipis
berkisar di angka 2.668 suara.
“Dahulu pada Pilkada 2014, saya hanya
kalah dengan selisih dua ribu suara lebih. Padahal pada saat itu saya tidak
didukung oleh adanya penyandang dana (donator, red.) dibelakang saya. Hanya
mandiri, tapi kita berani. Dan dari 2015 hingga sekarang, Insha Alloh, kami
paling matang untuk menghadapi pertarungan di KSB. Dengan pengalaman yang kita
ketahui di lapangan, Insha Alloh, kita sudah buat peta-petanya dimana, termasuk
kelemahan kita dimana sudah kita petakan, Insha Alloh,” jelas pria yang akrab
disapa Ustadz Nun ini saat menggelar konferensi pers usai melakukan pendaftaran
di Kantor DPW PKB, Jalan Sriwijaya Kota Mataram, Selasa 03 Desember 2019.
Ustadz Nun dan Mustakim Pattawari
sendiri secara resmi mendaftarkan paket Nur Mas ini secara langsung ke Kantor
DPW PKB pada Selasa 03 Desember 2019. Pihaknya bahkan mengklaim optimis mampu
merengkuh partai besutan Cak Imin ini untuk digandeng bersama Demokrat dan PAN
membentuk poros koalisi baru mengusung paket Nur Mas.
“Adapun Partai Politik yang sudah
bisa dipastikan mengusung paket kami berdua ini diantaranya adalah Partai
Demokrat, PAN, dan hari ini dengan PKB. Di KSB kita butuh hanya lima (5) kursi
sebagai syarat pengusungan. Tiga Parpol ini sudah memenuhi syarat pengusungan,”
cetusnya ramah.
Senada dengan Ustadz Nun, Balon Wakil
Bupati KSB, Mustakim Pattawari, yang juga merupakan Ketua Partai Demokrat KSB,
mengaku sengaja mendaftar di DPW PKB karena dirinya dengan Ustadz Nun
menghendaki dapat bangkit bersama dengan
PKB pada Pilkada 2020 nanti.
“Kenapa PKB kita datangi?, karena
ketika kita mau bangkit mestinya bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Kami
tidak punya pretensi untuk menilai sepanjang ruang dibuka di DPW PKB, maka kita
daftar di DPW PKB,” timpalnya.
Menjawab soal isu Balon Bupati dan
Balon Wakil Bupati ‘boneka’ yang dilekatkan pada dirinya?, Mustakim menjawab
diplomatis bahwa itu adalah bagian dari perang urat syaraf yang diduga sengaja dimulai
oleh pihak-pihak tertentu.
“Yah kita ambil positifnya bahwa itu
adalah isu yang sengaja dilempar untuk membuat pilkada ini bisa berjalan dengan
baik. Tetapi kalau boleh kita menyarankan, sebagai bentuk apresiasi kita
terhadap demokrasi dan reformasi yang sudah berjalan sedemikian rupa, maka
tidak boleh ada underestimated
terhadap orang. Ajaran agama juga kita yakini bahwa tidak boleh menyebar isu,
fitnah apalagi. Masa sekelas kami ini,
yang sudah tiga periode di DPRD KSB, punya integritas dari segi
intelektualitas, koq mau-maunya kita dijadikan boneka?,” ujar pria yang sudah
makan asam garam di dunia politik KSB ini lugas.
Lanjutnya, kalau ada diantara mereka
yang haqqul yakin memenangkan pertarungan, pertanyaannya?, dimana letak takdir?,
dimana letak keimanan?, dimana letak rahasia?. “Karena itu, Alloh tidak pernah
merubah nasib KSB dengan menghadirkan pemimpin baru bagi KSB, kalau tidak ada
penantang yang siap menantang mereka. Bahkan ada satu lembaga yang menganalisa
bahwa 2020, Petahana tumbang. Dan analisasi itu sah-sah saja. Tetapi kalau
opini bahwa kami boneka?, maka ditempat yang baik ini kami ingin jawab, bahwa
yang paling tersinggung itu adalah Partai Politik tempat kami mendaftar, bahkan
di Partai saya sendiri yakni Partai Demokrat, begitu pun dengan PAN, mana ada
boneka yang bisa kampanye,” tepisnya lebih lanjut.
Pihaknya bersama Ustadz Nun
berkeinginan untuk menamai paket pencalonannya itu dengan nama, Ustad Nur Yasin-Mustakim,
atau disingkat Paket Nur Mas. “Kita langsung pakai nama itu. Ustad Nun dulu
pernah bertarung di 2015 bersama dengan Incumbent sekarang, dengan selisih
suara 2.668 suara. Dengan nama paket Nur Mas, karena Calon Wakilnya dulu ada
Alm Masra Jayadi. Saya usul ke beliau, sebagai penghormatan kita terhadap nama
Alm Masra Jayadi, maka nama Paket tetaplah Nur Mas, tapi Nur Mas itu bermakna
Cahaya Masyarakat,” timpalnya.
Apa yang baru dari paket Nur Mas ini?,
Pihaknya mengaku akan menamakan koalisi parpol pengusungnya dengan nama ‘Koalisi
Baru’ untuk menghadirkan pemimpin baru dengan visi misi yang jauh lebih
kongkrit dari apa yang dilakukan oleh petahana.
“Karena kami adalah pelaku, apa yang
diklaim oleh petahana sebagai sebuah prestasi, kami di Dewan juga punya
evaluasi sendiri, jadi kita punya second opinion. Mereka boleh bilang ini
prestasi, tapi kami sebagai dewan yang memantau perjalanan mereka selama lima
tahun bisa juga kita bilang bukan prestasi. Pada saatnya nanti akan kami
umumkan tentang visi misi kami tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB, H Makmun S.Pd.,M.Kn.,
mengungkapkan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Balon Wakil Bupati Kabupaten
Sumbawa Barat (KSB), Drs H. Nur Yasin dan Mustakim Pattawari, secara resmi
mendaftarkan dirinya ke PKB Provinsi NTB, dikarenakan berdasarkan aturan partai
PKB, bahwa ada tiga tingkatan Balon Bupati maupun Balon Wakil Bupati dan atau
Balon Walikota dan Balon Wakil Walikota tempat mereka mendaftar.
“Mereka bisa mendaftar di DPC PKB
masing-masing, kedua bisa di DPW PKB, dan ketiga bisa mendaftar di tingkat DPP
PKB. Kalau tidak terakomodir di tingkat DPC PKB, para Balon ini bisa mendaftar
di tingkat DPW PKB, dan ketika tidak terakomodir di DPW, para Balon ini juga
bisa mendaftar di tingkat DPP. Itu semua adalah kelonggaran-kelonggaran yang
diberikan PKB dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan yang semuanya itu
bermuara kepada kepentingan masyarakat,” ungkap politisi senior PKB NTB ini.
Adanya aturan seperti itu menurutnya
agar jangan sampai masyarakat yang menginginkan seorang Balon Kepala Daerah hanya
karena kepentingan politik atau gesekan politik tertentu di tempat itu, terus
mereka tidak bisa mendaftar hanya karena adanya gesekan politik tertentu.
“Maka dari itulah DPP PKB
mengeluarkan Peraturan Partai untuk bisa mendaftar disemua tingkatan di tiga
tingkatan tersebut. Dan hari ini kita saksikan bersama bahwa beliau berdua ini
hadir ditengah-tengah kita dalam rangka mendaftar di DPW PKB. Saya tidak tahu
apa yang menjadi alasan beliau berdua, mungkin agar bisa mendapatkan gaung yang
lebih luas dalam pendaftarannya, tetapi itulah perkiraan saya,” timpalnya.
Nantinya pihaknya mengaku akan segera
mengumpulkan daftar nama-nama Balon Kada yang telah mendaftar di tingkat DPC
PKB maupun nanti yang mendaftar di DPW PKB untuk kemudian dikaji berkas-berkas
atau dokumen pendaftarannya.
“Jangan sampai ada hal klise yang
kemudian menjadi masalah. Sebab dulu, ada Balon yang mendaftar di PKB ternyata
dari sisi tertentu dianggap tidak memenuhi syarat yakni Ijazahnya diragukan
keabsahannya. Jadi langkah awalnya nanti akan kita pelajari berkas pendaftaran
yang masuk,” tegasnya.
Pihaknya juga akan melakukan survey
internal terhadap Balon yang mendaftar sebagai bahan informasi yang akan disampaikannya
kepada DPP. “Kami bertekad pada Pilkada nanti bahwa Calon yang akan kami usung
diusahakan akan menang. Jadi Calon yang kami usung itu adalah Calon yang
menang,” tandasnya.
PKB sendiri di KSB ada dua kursi jadi
perlu berkoalisi dengan Parpol lain. Komunikasi-komunikasi politik juga sedang
dilakukan baik ditingkat KSB maupun ditingkat Wilayah. Seperti informasi yang
beredar pihaknya juga akan bangun komunikasi politik dengan Demokrat dan PAN. (GA. Im/Ese*)