Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Wali murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 34 Bonto Kecamatan Asakota Kota Bima mempertanyakan adanya biaya sampul raport untuk anak-anak mereka, dimana menurut sinyalemen bahwa siswa kelas I hingga kelas VI dibebankan untuk membayar biaya sebesar Rp35 ribu per siswa untuk sampul raport.
"Per siswa diminta Rp35 ribu untuk pembayaran sampul raport, ini kan aneh. Tidak sesuai dengan yang digembor-gemborkan oleh pemerintah, jangankan sampul raport, untuk buku tulis siswa saja bisa dibelikan oleh pihak sekolah dari dana BOS," kata salah seorang wali murid, H. Haris, mewakili wali murid lainnya kepada Garda Asakota, Rabu (8/1).
Jika benar ada penarikan biaya ini menurutnya cukup membebani para orang tua siswa, terutama bagi para orang tua siswa yang kurang beruntung secara ekonomi.
"Secara pribadi sih saya tidak menjadi masalah, tapi bagi orang tua siswa lain cukup terbebani," imbuhnya.
Ditegaskannya bahwa, yang menjadi persoalan disini bukan sekedar uang Rp35 ribunya, tetapi secara aturan itu boleh atau tidaknya diberlakukan. "Hal ini kan tidak ada penjelasan dari pihak sekolah, karena kami tidak pernah diundang atau di panggil untuk musyawarah mengenai hal tersebut," cetus Haris.
Sementara itu Kepala SDN 34 Bonto, Kaltum, S.Pd, justru merasa heran dengan beredarnya informasi tersebut. Sebagai kepala sekolah dirinya belum sama sekali mendapatkan informasi apa-apa dari kalangan guru terkait dengan informasi biaya sampul raport tersebut.
"Belum ada keputusan dari kami untuk melakukan penarikan biaya sampul rapor kepada siswa, karena itu saya akan konfirmasi dulu kepada pihak sekolah untuk memastikan kebenaran dari keluhan masyarakat tersebut, In Syaa Allah besok," katanya.
Menurutnya, urusan penarikan biaya sampul rapor itu tidak pernah guru-guru sampaikan kepada saya, soalnya itu baru sebatas pembicaraan saja belum sampai pada keputusan. Meski memang harus di akui bahwa rapor jaman kini di buat oleh sekolah.
"Tapi, kondisinya memang tanpa sampul dan supaya terlihat bagus, yah bagusnya harus disampul. Dan sepengetahuan saya sampul rapor sekarang itu mahal," pungkasnya. (GA. 003*)