Kepala SDN 28 Melayu Kota Bima, Nurfatuh, S. Pd.SD. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Rutinitasnya sebagai salah seorang Kepala Sekolah (Kasek) yang memiliki etos kerja begitu tinggi membuat sosok yang satu ini tak bisa menghilangkan kebiasaan itu ketika dirinya diberi mandat oleh pemerintah sebagai Kepala Sekolah di SDN 28 Melayu Kota Bima yang notabene masih banyak yang mesti dibenahi di banding sekolah yang ia pimpin sebelumnya, yakni SDN 55 Dara Kota Bima.
Hal itu terlihat dan tergambar pada Sabtu pagi (8/2) ketika Kasek yang baru saja dilantik oleh Walikota, HM. Lutfi, ini disambangi oleh Garda Asakota di sekolahnya, dimana terlihat beberapa orang guru sedang berbenah melakukan pengecatan pagar sekolah.
Kepala SDN 28 Melayu Kota Bima, Nurfatuh, S. Pd.SD, dengan senyum khasnya menyambut kedatangan wartawan penuh ramah. Dia menyampaikan bahwa apa yang hari ini dilihat adalah kebiasaan yang sering dirinya terapkan di sekolah lamanya, SDN 55.
"Tidak ada yang berbeda sih, program saya di sekolah baru ini dengan sekolah lama yaitu penerapan enam budaya setiap harinya di sekolah," ucapnya.
Enam budaya yang dimaksudnya adalah, pertama di hari Senin Budaya Disiplin dan Tertib, kemudian Tadarusan setiap hari Selasa. Sedangkan setiap hari Rabunya Budaya Literasi untuk memupuk hobi membaca dan gemar membaca untuk seluruh siswa termasuk para Guru dan tenaga Pendidik lainnya di sekolah.
"Lalu pada hari Kamisnya sekolah menerapkan Budaya Peduli Sosial dan Berbagi, dengan tujuan agar dapat menumbuh kembangkan kesadaran murid betapa pengorbanan orangtua itu sungguh tak ternilai harganya terhadap keberlangsungan hidup mereka," katanya.
Ibu Kasek kemudian melanjutkan bahwa di hari Jumat sekolah menerapkan budaya Iman dan Taqwa dan hari Sabtunya itu program Budaya Sehat dan Bersih yaitu olahraga bersama.
"Untuk memantapkan dan memaksimalkan pelaksanaan program budaya tersebut kami juga menerapkan pemberlakuan waktu pukul 07.00 wita sebagai tanda kegiatan sekolah harus di mulai. Mau yang hadir itu sedikit apalagi banyak harus tetap dimulai tepat pukul 07. 00 wita.
Keputusan ini sudah di sepakati bersama, step by step lah tentu dengan tujuan yang sama yaitu membawa sekolah ini jauh lebih baik lagi. In Syaa Allah minimal dengan cara ini akan membentuk karakter anak anak ini nantinya ketika sudah besar mereka akan dapat menyaring baik dan buruknya," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa, program kerja yang diterapkan di SDN 28 Melayu adalah mengaadopsi apa yang pernah diakukannya di sekolah lama yakni di SDN 55. Di sekolah lama, SDN 55 meraih juara 1 tingkat propinsi dengan membawa best pratice atau prestasi terbaik dengan karya tulis yang berjudul Menuju Zero Bully mencegah tindak kekerasan terhadap anak Sekolah Ramah Anak SDN 55.
"Program ini saya tangkal dengan 3 Metode yang pertama adalah Gerakan Siswa Santri Sehari (G3S) kemudian kami buatkan taman biota laut di sekolah dan pola Kotak Curhat dimana dalam seminggu sekali tim ramah anak akan melihat isi kotaknya untuk mengetahui apa sih keluhan-keluhan yang ada dalam kotak curhat itu," akunya.
Ketika disinggung apakah ia legowo dengan kebijakan mutasi yang di lakukan oleh Pemerintah Kota Bima baru-baru ini.? Pada prinsipnya, kata dia, sebagai staf dirinya siap ditempatkan dimana saja oleh Pimpinan.
"Yah, namanya juga manusia itu tentu saja rasa kecewa jelas ada. Apalagi kami dengan teman-teman yang lain di SDN 55 sudah sering menghadirkan dan mengharumkan nama Kota Bima dengan prestasi-prestasi yang pernah kami raih.
Tetapi mau gimana lagi sebagai ASN tentu kami harus menerima keputusan Pemerintah di manapun kami di tempatkan kami siap untuk melaksanakan Surat Keputusan tersebut," tuturnya optimis. (GA. 003*)