Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H. Lalu Moh. Faozal dan Panitia Lombok Travel Mart ke-7 saat menggelar konferensi pers, Minggu 01 Maret 2020.
Mataram,
Garda Asakota.-
Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB kembali
mengadakan agenda tahunan terbesar yakni Lombok Travel Mart (LTM).
Penyelenggaraan LTM yang ke-7 tahun 2020. LTM kali ini mengusung tema “Magical
Moyo” dengan target 150 buyer domestic dan mancanegara dan 50 seller terbaik di
Lombok dan Sumbawa.
Para seller berasal dari stakeholder
kepariwisataan NTB, diantaranya, para pengelola Hotel, Restaurant, Pokdarwis,
juga Desa Wisata. Di LTM ke-7 ini nantinya mereka akan menjual
paket-paket wisata pulau Lombok dan juga pulau Sumbawa kepada para kelompok
buyer yang disiapkan dari para pengelola Travel Agent terbaik Indonesia dan
mancanegara yang melalui proses seleksi yang sangat ketat, dari 400 pendaftar
hanya dipilih 150 buyer terbaik.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H. Lalu
Moh. Faozal mengapresiasi kegiatan LTM yang rutin dilaksanakan ini, ia
mengatkan bahwa acara LTM ini adalah salah satu jalan untuk mengisi kekurangan
wisatawan mancanegara karena permasalahan saat ini.
"Terkait dengan LTM ini, saya salut, dan
terimakasih kepada teman-teman yang selalu konsisten untuk tetap melaksanakan
LTM ini dan setiap tahun menghadirkan tema-tema yang mendorong kita untuk
surprise kepada pesertanya, tahun lalu kita angkat desa wisata di lombok timur,
tahun ini di sumbawa moyo," ungkapnya.
Pemerintah melalui kementerian pariwisata
mendorong wisatawan domestik untuk datang berkunjung dengan memberikan subsidi
berupa stimulus 25 tempat duduk per penerbangan ke Lombok.
"Satu jalan sekarang ini dalam jangka
pendek adalah menghidupkan kembali pasar domestik kita, baik itu yang MICE dan
domestik ini potensinya besar, teman-teman ini harus putar arah nih, supaya
domestik ini bergerak," terang Faozal.
Ade Devi Handayani, Ketua Panitia LTM VII,
menjelaskan destinasi-destinasi terbaik di pulau Sumbawa sudah saatnya
dipromosikan lebih optimal.
“Air Terjun Mata Jitu sudah eksis jadi ikon
wisata Sumbawa, bahkan sudah mendunia. Jadi, kami yakin, di LTM VII ini nanti,
paket-paket wisata yang disiapkan para seller akan sangat menarik,” tegasnya.
Satu destinasi istimewa juga telah dipersiapkan.
Poto Jarum, satu lokasi menyelam di perairan menuju Pulau Moyo, Sumbawa.
Istimewa, karena spot ini dikategorikan sebagai spot underwater dan snorkeling
terbaik di wilayah perairan Moyo.
Ketua ASPPI NTB, Ahmad Ziadi, optimis LTM 7 akan
mencapai target terbaik. Setiap tahun, gawe rutin ASPPI melalui travel mart,
telah menghubungkan para buyer dan seller terbaik di bidangnya masing-masing.
Apalagi tahun ini post tournya merupakan destinasi kelas dunia.
“Di dua tahun terakhir, pelaksanaan LTM selalu
berhasil mendatangkan ratusan pelaku pariwisata aktif. Di tahun lalu, LTM VI
mengumpulkan 175 Buyer dan 35 Seller. Memang lebih sedikit dari LTM V di tahun
2017. Bagaimana pun, kita memang masih harus menyesuaikan dengan masa pemulihan
efek dari musibah gempa Lombok di Agustus 2018,” urai Devi.
Aktifitas unik lain yang telah menanti peserta
Lombok Travel Mart ke-7, yaitu Visit Marente yang menonjolkan momen minum kopi.
Desa Marente yang merupakan kampung kelahiran Gubernur NTB ini memiliki banyak
potensi pariwisata. Beberapa yang terbaik, desa ini merupakan sentra penghasil
kopi bercitarasa mewah.
Ada pula Air Terjun Agal yang tingginya sampai
300 meter. Jarak tempuh menuju spot air terjun, sekira 1.5 jam perjalanan dari
parkiran, sehingga nyaman untuk siapa pun. Desa yang subur dan asri ini cocok
untuk adventure, camping ground, wisata alam, juga ekowisata.
Kunjungan wisatawan dunia ke Lombok semakin
meningkat setiap tahunnya. Sebelum bencana gempa Lombok tahun 2018 lalu, Lombok
merupakan salah satu tujuan destinasi favorit di Indonesia.
Dengan kunjungan wisatawan yang semakin
meningkat, juga berkembangnya pariwisata di provinsi NTB, para industri
pariwisata khususnya travel agent di luar Lombok pun berlomba-lomba ingin
menjual paket wisata ke Lombok juga Sumbawa, namun masih banyak dari travel
agent tersebut yang belum menemukan agent partner yang sesuai dengan keinginan
mereka.
Melihat potensi ini, DPD Asosiasi Pelaku
Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB pada tahun 2014 yang lalu kemudian
menginisiasi event yang diberi nama Lombok Travel Mart. Event yang digelar
dengan konsep table top B2B (Bussiness to Bussiness) ini mempertemukan seller
dan buyer dengan tujuan menjalin kerja sama dalam menjual paket-paket Wisata di
Lombok.
Oleh para panitia, LTM edisi ke-7 ini dikonsep
dengan special, memperkenalkan dan mengangkat salah satu destinasi favorit di
pulau Sumbawa menjadi tema kegiatan LTM-7. “Magical Moyo”, mengangkat daya
pikat Pulau Moyo dan air terjun Mata Jitu yang merupakan tempat favorit Liburan
Keluarga Kerajaan Inggris dan banyak artis-artis ternama dunia.
DPD ASPPI NTB menilai forum bisnis berskala
Internasional ini sangat penting bagi pemerintah Provinsi NTB untuk
memperkenalkan destinasi-destinasi yang ada di pulau Sumbawa, sebagai bentuk
kerja nyata DPD ASPPI NTB untuk mengembalikan pesona pariwisata Lombok-Sumbawa
pada dunia dan diharapkan menjadi katalisator pariwisata di Nusa Tenggara
Barat, khususnya Sumbawa pasca bencana gempa tahun 2018 yang lalu. (GA. Im*).