Lombok Barat, Garda Asakota.-
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meresmikan Sains Techno Industrial Park (STIP) Banyumulek, Rabu, 08 April 2020. Peresmian pusat industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu dihajatkan sebagai wahana hilirisasi IPTEK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penyebaran pusat-pusat pertumbuhan dalam rangka pemerataan antar wilayah. Terutama menggairahkan dan menghidupkan produk UMKM di wilayah NTB.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha Pasal 3 menyebutkan bahwa sasaran pengembangan inkubator wirausaha, seperti di NTB, di antaranya, menumbuhkan wirausaha baru dan penguatan kapasitas wirausaha pemula (start up) yang berdaya saing tinggi.
Selain itu, juga untuk penciptaan dan penumbuhan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi. Dan yang lebih penting lagi, peningkatan nilai tambah pengelolaan potensi ekonomi melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi pemerintah provinsi NTB, STIPark ini dimaksudkan untuk mendorong terlaksananya inkubasi bisnis, inovasi dan pengembangan teknologi, kerjasama dan bisnis proses dan eduwisata teknologi. Gedung inkubasi ini merupakan wadah untuk memfasilitasi pelajar, mahasiswa yang ingin menekuni bisnis dalam bidang permesinan, industri olahan, industri kreatif, IT dan software development.
Hadirnya STIPark ini merupakan realisasi program Industrialisasi yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk mengembangkan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Bang Zul menjelaskan bahwa teknologi itu tidak dapat dibeli atau didapat begitu saja. Padahal dalam kenyataannya, pengalaman negara negara berkembang, bahwa teknologi itu harus direbut dengan sengaja dan direncanakan.
"Kalau kita tidak mampu melakukan kemampuan teknologi atau technological capability, inovasi teknologi kita, tangannya akan senantiasa di bawah, tergantung dari daerah daerah lain yang mampu memproduksi produk-produk yang mempunyai nilai tambah lebih baik," ungkap Bang Zul.
Orang nomor satu di NTB ini menegaskan, tidak mungkin masyarakat sejahtera tanpa industrialisasi. Industrialisasipun tidak mungkin ada tanpa inovasi. Inovasi teknologi tidak akan muncul begitu saja, namun harus direbut dan direncanakan.
Kesalahan berpikir masyarakat selama ini lanjut Bang Zul, masih menyangka bahwa inovasi teknologi itu muncul dari kampus-kampus, sekolah-sekolah, para profesor. Padahal inovasi teknologi itu muncul dari perusahaan-perusahaan atau industri-industri.
"Kalau daerah itu mau maju, maka harus punya program yang memperbanyak perusahaan-perusahaan hadir di tengah-tengah masyarakat. Karena di tengah perusahaan, akan hadir kemampuan untuk teknologi," katanya.
Tetapi perusahaan ini katanya, tidak gampang memulainya. Butuh modal, butuh pengalaman dan tidak bisa hanya dengan kata-kata.
"Kenapa kita bikin box disinfektan? Bukan boxnya yang penting, tatapi akan lahir perusahaan-perusahaan yang punya kemampuan membikin box, tetapi juga dengan kemampuan bikin box, dia punya kemampuan memproduksi produk produk lain," tegasnya.
Kehadiran STIPark ini tegas Gubernur sebagai wadah untuk membantu UMKM NTB yang selama ini kurang modalnya serta memiliki pasar yang terbatas.
"STIP itu bukan tempat berkumpulnya orang orang pintar, STIP itu bukan tempat untuk mengumpulkan produk-produk hebat. Tetapi, STIP itu adalah tempat kita memberikan ruang, memberikan wadah bagi mereka mereka yang memiliki ide brilian tetapi tidak punya modal," ungkapnya.
Kehadiran STIP itu tambah Bang Zul untuk membantu menyediakan tempat, pelatihan, mencarikan pasar, mencari teknologi yang tepat. Sehingga, ketika dua tahun atau tiga tahun di STIP, mereka keluar bisa menjelma menjadi pengusaha hebat. (GA. Im*)