 |
| H. Nasrullah, S. Sos |
Di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Mencari pekerjaan dan bekerja di luar negeri menjadi salah satu alternatif bagi warga masyarakat untuk mendapatkan kehidupan dan penghidupan yang layak.
Hanya saja dengan munculnya wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid19), yang menyebar hampir diseluruh dunia, termasuk di Indonesia, menyebabkan ratusan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah terlanjur direkrut oleh sejumlah perusahaan Jakarta, terpaksa sebagiannya harus dikembalikan ke daerah.
"Proses rekruitmen Calon PMI memang jauh sebelum adanya pandemi Covid19 dan mereka tengah menjalani pelatihan di BLK LN masing-masing perusahaan. Puluhan orang sudah ada yang dipulangkan ke masing-masing daerah dan sebagian sengaja tidak dipulangkan karena diantaranya sudah ada yang keluar visanya namun karena keadaan pandemi covid19 yang bersangkutan belum bisa diberangkatkan.
Reaksi mungkin terjadi karena ada yang sebagian dipulangkan dan sebagiannya lagi tidak," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadis Nakertrans) Kabupaten Bima, H. Nasrullah, S.Sos, kepada wartawan Media Garda Asakota, Selasa 07 April 2020.
Dikatakannya, terhadap Calon PMI yang ngotot minta dipulangkan namun mereka sudah selesai pelatihan di BLK LN masing-masing perusahaan dan sudah keluar visa oleh perusahaan mungkin disuruh untuk menunggu sampai selesainya pandemi covid 19.
"Berdasarkan data yang kami rangkum, ada sekitar 38 orang Calon PMI yang direkrut PT CPI yang telah dipulangkan kembali ke Bima dengan menggunakan Bis Rasa Sayang.
Sementara yang lainnya, In syaa Allah akan kita komunikasikan lebih lanjut," inbuhnya.
Dari data yang ada, rata-rata Calon PMI asal Bima ini rencananya direkrut untuk dipekerjakan di Negara seperti Taiwan, Hongkong dan Singapura. (GA. Im/J*)
