Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Bangunan fisik GOR Kabupaten Bima yang dibangun di Desa Panda Kecamatan Palibelo menuai sorotan publik di media sosial. Secara kasat mata bentuk fisik bangunan itu disinyalir tak sempurna dan dinilai buruk.
Ada yang menyebut bangunannya seperti gudang pupuk, gudang bawang, gudang pengeringan, dan lainnya. Tapi ada juga netizen yang secara terbuka meminta agar pihak terkait dapat memberikan klarifikasi terhadap realisasi proyek milyaran rupiah tersebut.
"Spechless tentang GOR ini, harga Gambar 270 juta, harga bangunan Rp11,3 M. Harus segera Klarifikasi neh para pihak terkait," tulis salah satu netizen dalam akun FB nya, Kamis (7/5).
Sebenarnya, kata dia, terkait pembangunan GOR itu bukan pada nilainya yang paling besar, tapi hasil bangunannya yang dianggapnya tidak memiliki nilai seni. Ia justru membandingkan dengan pembangunan mesjid terapung senilai Rp14,2 Milyar yang tampak keindahannya.
Lantas, apakah pengerjaan proyek itu asal-asalan? Menjawab tudingan dan respon dari berbagai pihak di Medsos itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan GOR Panda, Drs. Chaerunnas, M.Pd, angkat bicara.
Dengan mengapload foto-foto realisasi pembangunan proyek tersebut diapun secara tegas membantah beragam tudingan miring terhadap pembangunan konstruksi bangunan tersebut. Ia bahkan menyebut tudingan para netizen sudah mengarah ke ghibah dan fitnah.
Padahal menurutnya, GOR ini bukan sarang walet tapi motif Uma Lengge, GOR ini bukan Pabrik di Jakarta tapi TRIBUN Vip dan 3 Tribun penonton berada di Lantai 2.
"GOR ini TIPE B luas arena berukuran 25 m x 40 m dengan tinggi 12 m. GOR TIPE B menyiapkan Pembinaan 5 CABOR (1 Lap. Volley ball, 4 Lap. Batminton, 4 Lap. Takraw, 1 Lap. Tennis, 1 Lap. Basket)," tulis pria yang akrab disapa Dae Ko'o ini dalam akun FB, Dae Ko'o Chairunnas, Kamis (7/5) sore.
Selain itu, kata dia, GOR ini dilengkapi dengan R. Security, R. Tiket, R. Manager, R. Sekretariat, R. Pemanasan Atlet, R. Mushalla, R. Wudhu, R. Konfrensi Pers, Gardu, R. Panel, R. Rehat Atlet, R. Rehat Wasit/ Panitia, R. Medis, R. Tes Dopping, R. Perlengkapan.
Sejak 2005 GOR ini dinanti, hambatan, onak duri selama 5 bulan dihadapi pihaknya. Hujan, Lumpur, Konstruksi Beton di Sidoarjo, Bondek dinding atas dan Bondek atap beserta konstrusksinya di Jakarta. Dan bahkan Teknisi belasan orang didatangkan dari pulau Jawa.
"Alhamdulillah, meski di CCO, meski di adendum dan di denda karena keterlambatan sudah di PHO tanggal 26 Maret Desember 2020, pekerjaan itu sudah tuntas dikerjakan tanpa cat dan keramik. "Karena saya minta utamakan lampu penerangan, sanitasi, dan tenaga pembangkit," tegas pria yang juga Kabid PAUD Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima ini. (GA. 212*)
