Kota Bima, Garda Asakota.-
Basis data yang valid memang sangat dibutuhkan, apalagi dalam kegiatan program bantuan yang bersifat Nasional maupun menjadi acuan kucuran bansos.
Sehubungan dengan itu, untuk memastikan warganya tercover sebagai penerima manfaat bantuan sosial program JPS Gemilang Pemprov NTB, Lurah Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima menggelar Musyawarah Kelurahan (Muskel) di aula kantor kelurahan setempat, Kamis pagi (14/5).
Pada kesempatan rapat yang di hadiri oleh para Rt dan Rw se Kelurahan Paruga tersebut Lurah Paruga, Kamaruddin, SP, S.St, menyampaikan bahwa untuk program JPS Gemilang tahap 1 Pemprov NTB telah tiba beberapa waktu lalu dan sudah di bagikan kepada warga penerima manfaat.
Bantuan itu antara lain berupa beras, telur, minyak goreng yang ternyata bansos JPS gemilang ini paketannya tidak sekaligus didistribusikan oleh pihak Pemprov karena ada beberapa jenis bantuan yang menyusul belakangan seperti sabun, minyak kayu putih, masker dan gula pasir.
"Untuk tahap I paket bantuan JPS Gemilang tidak datang secara lengkap, pasalnya ada beberapa jenis barang yang menyusul. Tapi tak apalah yang penting bansosnya nyampai dan bisa di nikmati oleh penerima manfaat," ungkapnya kepada Garda Asakota, Kamis (14/5).
JPS Gemilang adalah program Pemerintah Provinsi yang diluncurkan Gunernur NTB, Doktor Zul bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga penerima manfaat dalam memenuhi kebutuhan pangan selama masa pandemi covid19. Agar program ini berjalan dengan baik, dibutuhkan data yang sangat valid dengan melakukan validasi dan verifikasi data.
Makanya, lanjut Kamaruddin, untuk JPS Gemilang tahap II pihaknya telah melakukan Muskel bersama Rt dan Rw membahas tentang siapa siapa warga kelurahan Paruga yang selama ini belum pernah tercover sebagai penerima manfaat padahal layak dan pantas.
"Jika ada, maka saya pastikan akan masuk karena itulah selaku lurah saya tekankan untuk up date data terbaru warga Kelurahan Paruga kepada seluruh aparatur kelurahan termasuk Rt dan Rw agar tidak satupun warga yang layak luput sebagai KPM (Keluarga Penerima Manfaat)," tegasnya.
Diakuinya, dalam Muskel ini tercipta sebuah komitmen dimana pihaknya nanti akan melakukan pengecekan apakah warga yang telah meninggal tapi masih tetap menerima bantuan, kemudian yang dobel nama dan warga yang hidup berkecukupan.
"Dan pada saatnya nanti kami akan membuat komitmen bersama bahwa warga penerima manfaat adalah warga yang benar benar layak sebagai penerima dengan harapan warga kami sejumlah 128 orang dari lingkungan Suntu sampai Sarata itu bisa tercover semuanya," pungkas Lurah. (GA. 212*)