Sumber data Gugus Tugas Covid19 Provinsi NTB.
Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid19) kembali mengumumkan satu (1) orang pasien positif Covid19 yang berhasil sembuh.
"Satu orang pasien positif Covid19 yang berhasil sembuh itu yakni pasien nomor 19 berinisial Tn. AS, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Dasan Griya, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien ini dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif," ujar Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi, kepada wartawan melalui siaran persnya, Jum'at 01 Mei 2020.
Jika pada hari sebelumnya diumumkan tidak ada pasien positif baru Covid19, akan tetapi pada hari ini, Jumat, 1 Mei 2020, diumumkan adanya penambahan tiga (3) pasien positif baru Covid19.
"Hari ini telah diperiksa di Laboratorium Universitas Mataram dan Laboratorium RSUD Provinsi NTB sebanyak 28 sampel swab dengan hasil 22 sampel negatif, 2 (dua) sampel positif ulangan, dan 3 (tiga) sampel kasus baru positif Covid-19," terang pria yang juga menjabat sebagai Sekda NTB ini.
Tiga kasus baru positif Covid19 itu yakni Pasien nomor 231, an Tn. S, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. "Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik," ujarnya.
Selanjutnya, Pasien nomor 232, an. Tn. S, laki-laki, usia 75 tahun, penduduk Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.
"Dan Pasien nomor 233, an. Ny. SM, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 tidak pernah. Riwayat kontak dengan anggota keluarga yang pulang dari luar negeri. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan sesak. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik," terang Sekda.
Dengan adanya tambahan 3 (tiga) kasus baru terkonfirmasi positif, 1 (satu) tambahan kasus sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (1/5/2020) sebanyak 233 orang, dengan perincian 32 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 197 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," imbuhnya.
Sementara, dikatakannya, Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan 1.997 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 452 orang (22,6%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19.
Hingga press release ini dikeluarkan, menurut Sekda, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 561 orang dengan perincian 373 orang (66%) PDP masih dalam pengawasan, 188 orang (34%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 5.034 orang, terdiri dari 760 orang (15%) masih dalam pemantauan dan 4.274 orang (85%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 3.130 orang, terdiri dari 1.997 orang (64%) masih dalam pemantauan dan 1.133 orang (36%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 52.470 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 10.976 orang (21%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 41.494 orang (79%).
"Kepada seluruh warga masyarakat dihimbau untuk betul-betul memahami kondisi perkembangan Covid-19, dimana semua daerah di NTB sudah tergolong sebagai zona merah. Terlebih lagi untuk tiga daerah yang statusnya sebagai daerah dengan transmisi lokal, yakni Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur dan Kota Mataram. Hingga saat ini kita semua masih mampu melakukan tindakan pencegahan dan penanganan berkat kerja sama dan pengertian kita semua. Namun jika kewaspadaan kita semua menurun serta tidak mengikuti seluruh himbauan pemerintah, para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat serta protokol pencegahan dan penangan Covid-19 dengan baik, dikhawatirkan peluang untuk kita menghadapai kondisi terburuk akan kita hadapi," paparnya.
Dikatakannya, Sikap kooperatif penting guna melindungi keluarga dan orang-orang terdekat kita agar tidak tertular Covid-19. Terutama kelompok masyarakat rentan dan memiliki risiko tinggi, yaitu orang dengan usia 50 tahun ke atas, bayi dan balita, serta orang yang memiliki penyakit kormobid seperti jantung, diabetes militus, hipertensi, pneumonia dan kanker. Oleh karenanya, untuk sementara waktu agar tetap berada di rumah atau tidak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak menerima tamu yang belum dikenal dan kondisi kesehatannya tidak baik, selalu memperhatikan physical distancing serta melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir," pungkasnya. (red*)