Kota Bima, Garda Asakota.-
Dua bulan sudah proses pembangunan Masjid Nur Rahman lingkungan Radio Permai depan RSUD Kota Bima Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota. Namun karena keterbatasan anggaran, hingga kini baru delapan tiang pancang yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 4 are.
"Sejak awal dibangun baru delapan tiang pancang berdiri, karena memang keterbatasan anggaran yang kami miliki," ungkap Ketua Panitia Pembangunan, Syafruddin kepada Garda Asakota, Minggu (20/9).
Diakuinya bahwa pihaknya memulai pekerjaan pembangunan Masjid ini dari nol setelah sebelumnya dana hasil swadaya masyarakat sekitar yang telah dihimpun sebesar Rp250 juta dipergunakan untuk membebasakan lahan seluas 4 are. Sementara untuk dana pembangunanya sendiri yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp900 juta hingga kini masih minim.
Menurutnya, di lokasi Masjid Nur Rahman ini di bangun ada sekitar 75 KK (kepala keluarga) yang bermukim. Pada prinsipnya mereka bersyukur dengan adanya pembangunan sarana ibadah ini, karena selama kurang lebih 20 tahun warga Radio Permai tidak memiliki Masjid atau Mushola. "Selama ini kami selalu ke Masjid lingkungan tetangga untuk sholat berjamaah," ungkapnya.
Setelah menunggu 20 tahun, kata dia, sekarang tiba saatnya warga Radio Permai mempunyai lahan untuk pembangunan Masjid. Hanya saja, keterbatasan anggaran pembangunan menjadi menjadi kendala utama proses tersendatnya pekerjaan tempat Ibadah satu-satunya yang warga Radio Permai ini miliki.
Karenanya mereka berharap kepada Pemerintah Kota Bima agar tidak hanya memberikan bantuan dana pembangunan untuk masjid yang sudah jadi. "Namun bantulah Masjid kami yang baru dibangun ini agar secepatnya warga Rt. 14 Radio Permai dapat beribadah di dalamnya," pintanya.
Sebagai Panitia Pembangunanpun, mereka mengetuk pintu hati hamba hamba Allah yang memilliki kelebihan rejeki untuk memberikan sumbangsihnya bagi keberlanjutan pembangunan tempat ibadah ini. Demikian harapan pengurus lainnya, Arif Rifaid, kepada Garda Asakota. (GA. 003*)