Kadis DPMPTSP NTB, Ir H Mohammad Rum, saat melakukan monev di Panorama Cottage Dusun Ekas Buana Desa Ekas Jerowaru Lotim, Rabu 02/09/2020.
Mataram,
Garda Asakota.-
Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Ir H Muhammad Rum, Rabu
02 September 2020, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap peluang dan pelaksanaan
investasi di kawasan Dusun Ekas Buana Desa Ekas Kecamatan Jerowaru Kabupaten
Lombok Timur (Lotim).
Sebagai salah satu
kawasan yang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata dan potensi
perikanan khususnya lobster, kawasan ini menjadi salah satu primadona dalam
meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kawasan Pantai Ekas
ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu
kawasan pariwisata dunia karena dikawasan ini merupakan salah satu objek wisata
surfing yang sangat diminati oleh para wisatawan. Bahkan dulu, di kawasan ini
pernah digelar event penyelenggaran olahraga surfing yang dihadiri oleh para
peselancar kelas dunia. Disamping sebagai kawasan wisata surfing, dikawasan pantai
ini juga terdapat potensi yang cukup besar dalam aspek perikanan khususnya
Lobster,” jelas Muhammad Rum kepada wartawan didampingi jajaran dan Tim DPMPTSP
lainnya.
Dalam kawasan ini,
terdapat beberapa investasi dalam bidang resort seperti perusahaan Panorama
Cottage yang telah membangun resort atau penginapan bagi wisatawan yang ingin
menikmati keindahan kawasan pantai ekas.
“Kehadiran investasi di
kawasan ini harus disupport oleh semua pihak. Sebab disamping keberadaannya
dapat memberikan kontribusi PAD tambahan bagi daerah, juga keberadaan investasi
ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang ada disekitar. Daerah
harus bisa memberikan jaminan dan perlindungannya agar investasi ini bisa
memberikan kemanfaatan bagi masyarakat disekitar kawasan dan juga bagi daerah
serta investasi itu sendiri. Langkah komunikatif dan proaktif Pemerintah dalam
membantu kelancaran investasi ini sangat dibutuhkan dalam hal ini agar investor
betah membangun usaha di daerah kita,” pungkasnya. (GA. Im*).