Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Bima, DR Raihan Anwar, |
Mataram, Garda Asakota.-
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak rencananya akan digelar serentak pada tahun 2024. Sejumlah figur yang ada di daerah diam-diam rupanya telah mulai bersiap untuk ikut bertarung dalam kancah politik yang akan menguras banyak energi tersebut.
Di Kabupaten Bima, misalnya, sejumlah nama mulai dimunculkan untuk ikut bertarung dalam kancah bergengsi tersebut. Salah satunya adalah Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Bima, DR Raihan Anwar, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD NTB, ikut disebut-sebut layak untuk ikut bertarung dalam kancah Pilkada Kabupaten Bima 2024, menjadi orang nomor dua (2) dari Muhammad Putera Ferriyandi, S.Ip., Jenateke Kesultanan Bima, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bima.
"Akhir-akhir ini memang mencuat aspirasi masyarakat yang ada di Kabupaten Bima, yang meminta saya bersiap untuk tampil dalam kancah Pilkada Kabupaten Bima, mendampingi Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putera Ferriyandi. Ini aspirasi masyarakat yang saya tangkap saat sekarang ini," kata pria yang merupakan anggota Komisi I DPRD NTB ini kepada sejumlah wartawan, Rabu 25 Agustus 2021.
Figur Doktor Raihan Anwar memang dianggap layak oleh sebagian masyarakat Kabupaten Bima untuk ikut tampil dalam kancah Pilkada 2024. Disamping Doktor Raihan memiliki posisi strategis sebagai seorang Ketua DPD Partai Nasdem yang memiliki empat (4) kursi di parlemen Kabupaten Bima. Juga dikarenakan Doktor Raihan juga dianggap memiliki nilai elektabilitas yang cukup baik dibandingkan dengan yang lainnya karena telah mampu membuktikan diri menduduki kursi parlemen Udayana selama dua (2) periode.
"Hal ini dianggap sangat pas atau cocok jika bisa berdampingan mendampingi figur Jenateke, Muhammad Putera Ferriyandi. Kalau memang masyarakat melihat saya layak dan partai memerintahkan untuk menjadi pendamping Dae Yandi, maka saya nurut saja, Sami'na wa'atho'na," ujar pria yang juga kini memimpin atlet catur ini.
Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bima ini tertarik ingin menjadi orang nomor dua dari Dae Yandi, karena menurutnya, figur Dae Yandi yang juga merupakan Jenateke Kesultanan Bima dapat berdiri pada posisi tengah ditengah heterogennya masyarakat yang ada di Kabupaten Bima.
"Sebab kita harus realistis bahwa masyarakat Kabupaten Bima itu sangat fragmentatif. Identitas kelompoknya sangat khas. Sehingga dengan kondisi seperti ini, maka patut kita pertimbangkan Sultan Muda ini kita posisikan sebagai figur Pemimpin Masa Depan. Apalagi Dae Yandi ini jebolan Fisipol Universitas Padjajaran sehingga layak untuk kita jadikan pemimpin masa depan. Dan saya siap berdiri disampingnya untuk membantu Dae Yandi menjadi Wakil Bupati. Dan saya realistis aja," ungkapnya dengan lugas. (GA. Im*)