 |
| Kondisi rumah warga yang berada di sepanjang lereng gunung lingkungan Jatiwangi. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Setahun berlalu, tepatnya Desember 2020, peristiwa ambrolnya batu besar di lereng gunung Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota yang mengakibatkan dapur rumah salah satu warga di Rt. 04/01 rusak parah, hingga kini belum juga ada perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
Padahal pasca kejadian saat itu, Pemkot Bima melalui Kalak BPBD saat itu, H. Syarafuddin, sudah menjanjikan akan segera membangun talud di sepanjang lereng tersebut.
Namun sayangnya, hingga kini Pemerintah Kota Bima belum melakukan apa apa dalam menanggulangi ancaman bencana yang sewaktu waktu dapat saja terjadi.
"Sudah lama ditunggu kapan realisasinya, kalau hanya sekadar survei seperti itu kami pun bisa," ujar Ketua Rt. 04, Thamrin.
Untuk kesekian kalinya, pihaknya mengharapkan kepada Pejabat BPBD yang pernah melihat langsung kondisi bencana saat itu agar dapat merealisasikan janjinya untuk membangun tanggul di sepanjang lereng ini. "Jangan hanya di survei saja, karena yang kami butuh adalah realisasinya," cetusnya lagi.
Sementara itu, warga yang menjadi korban rumahnya tertimpa batu besar, Ahmad mengenang kejadian tragis berlangsung malam hari sekitar pukul 21.30 wita.
"Waktu itu,.sebongkah batu besar tiba tiba meluncur deras dari atas lereng, menimpa rumah saya hingga rusak parah," kenangnya.
Diakuinya, kalau musim hujan seperti ini dirinya bersama warga lainnya selalu dihantui kekhawatiran karena sewaktu waktu bebatuan bisa saja meluncur dari atas gunung.
Terpisah, Lurah Jatiwangi, Jumardin, S.Sos, yang dimintai tanggapannya mengakui bahwa urusan itu sudah ditangani oleh pihak Dinas PUPR Kota Bima. "Sudah kami sampaikan dan akan ditindak lanjuti oleh PUPR Bidang Cipta Karya," jawabnya singkat. (GA. 003*)
