Kota Bima, Garda Asakota.-
SMPN 14 Kota Bima menggelar kegiatan pelepasan siswa Kelas IX tahun ajaran 2023-2024, yang dirangkaikan dengan Festival Kurikulum Merdeka.
Penjabat Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum MT, terlihat hadir sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut di halaman SMPN 14 dihadiri juga Kabid Dikdas Dinas Dikpora, sejumlah Kepala SMP di Kota Bima, Kepala SDN Zonasi, Ketua MKKS SMP, Lurah Rabadompu, jajaran guru, para orang tua siswa, serta tokoh masyarakat setempat.
Dengan diselenggarakannya Festival Kurikulum Merdeka ini diharapkan sekolah-sekolah lain di Kota Bima terinspirasi untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Pj Walikota Bima menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap SMPN 14 Kota Bima yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik.
Ia menekankan pentingnya kurikulum ini dalam memberikan kebebasan belajar kepada siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal dalam jenjang berikutnya.
"Semangatlah dalam belajar dan berkreasi, karena di tangan kalianlah masa depan Kota Bima berada. Kurikulum Merdeka ini adalah peluang besar untuk mengembangkan potensi kalian secara maksimal. Jadilah generasi yang berani bermimpi dan berinovasi, membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar dan bangsa," ujar H. Mohammad Rum.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pameran karya siswa, pentas seni, hingga lomba-lomba edukatif. Selain itu, momen pelepasan siswa kelas IX menjadi sorotan utama, dengan suasana haru dan bangga yang dirasakan oleh para siswa, guru, dan orang tua.
Kepala Sekolah SMPN 14 Kota Bima, Friz Wahyudin, S.Pd, M.Si, mengucapkan terima kasih kepada Pj Walikota Bima atas kehadiran dan dukungannya.
"Kehadiran Bapak Pj Walikota memberikan semangat tambahan bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini," ucapnya
Saat ini, kata dia, kita telah memasuki babak baru dalam dunia pendidikan dengan ditandai bergulirnya program kurikulum Merdeka.
Sebagai sekolah penggerak dari dua tahun lalu pihaknya sudah melaksanakan berbagai program yang ada dalam sekolah penggerak yang tentu saja terdapat banyak sekali tantangan yang telah mampu dihadapi dengan kondisi sekolah yang tidak menguntungkan dari sisi geografis dan siswa.
"Bagaimana kami dan segenap jajaran guru yang ada harus mencari cara dan strategi yang tepat dalam rangka agar program sekolah penggerak ini bisa berjalan baik dan maksimal dan inilah wajah sekolah kami dengan segala kelebihan dan kekurangannya," tuturnya.
Diakuinya, sudah banyak yang dilakukan jajarannya di sekolah ini. "Jangan melihat SMPN ini seperti melihat sekolah lain karena tentu saja berbeda, tapi lihatlah bagaimana semangat pendidikan yang diberikan dengan segala SDM yang ada agar suatu saat nanti bisa sejajar dan setara dengan sekolah lainnya. (GA. 003*)
Ia menekankan pentingnya kurikulum ini dalam memberikan kebebasan belajar kepada siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal dalam jenjang berikutnya.
"Semangatlah dalam belajar dan berkreasi, karena di tangan kalianlah masa depan Kota Bima berada. Kurikulum Merdeka ini adalah peluang besar untuk mengembangkan potensi kalian secara maksimal. Jadilah generasi yang berani bermimpi dan berinovasi, membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar dan bangsa," ujar H. Mohammad Rum.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pameran karya siswa, pentas seni, hingga lomba-lomba edukatif. Selain itu, momen pelepasan siswa kelas IX menjadi sorotan utama, dengan suasana haru dan bangga yang dirasakan oleh para siswa, guru, dan orang tua.
Kepala Sekolah SMPN 14 Kota Bima, Friz Wahyudin, S.Pd, M.Si, mengucapkan terima kasih kepada Pj Walikota Bima atas kehadiran dan dukungannya.
"Kehadiran Bapak Pj Walikota memberikan semangat tambahan bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini," ucapnya
Saat ini, kata dia, kita telah memasuki babak baru dalam dunia pendidikan dengan ditandai bergulirnya program kurikulum Merdeka.
Sebagai sekolah penggerak dari dua tahun lalu pihaknya sudah melaksanakan berbagai program yang ada dalam sekolah penggerak yang tentu saja terdapat banyak sekali tantangan yang telah mampu dihadapi dengan kondisi sekolah yang tidak menguntungkan dari sisi geografis dan siswa.
"Bagaimana kami dan segenap jajaran guru yang ada harus mencari cara dan strategi yang tepat dalam rangka agar program sekolah penggerak ini bisa berjalan baik dan maksimal dan inilah wajah sekolah kami dengan segala kelebihan dan kekurangannya," tuturnya.
Diakuinya, sudah banyak yang dilakukan jajarannya di sekolah ini. "Jangan melihat SMPN ini seperti melihat sekolah lain karena tentu saja berbeda, tapi lihatlah bagaimana semangat pendidikan yang diberikan dengan segala SDM yang ada agar suatu saat nanti bisa sejajar dan setara dengan sekolah lainnya. (GA. 003*)